TEMPO.CO, Jakarta - Realokasi anggaran 2020 yang diputuskan Presiden Joko Widodo untuk menangani wabah corona, berdampak penyusutan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 270 miliar.
Menpora Zainudin Amali mengatakan, masih melakukan kategorisasi mata anggaran yang wajib dan bisa mengalami pergeseran.
"Ada selain belanja rutin, lalu anggaran PON, dan ada yang numpang lewat, (semua) di bawah koordinasi Sesmen sedang melakukan realokasi dan refocusing untuk penanganan corona," kata dia melalui video conference, Selasa, 7 April 2020.
Kemenpora, kata Zainudin tidak mengalami perubahan postur anggaran besar-besaran. Menurut dia, pengalihan anggaran yang besar justru dialami oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Apalagi ada pernyataan (bahwa) semua pembangunan fisik dihentikan sementara, anggaran dialihkan," ujar dia.
Ia mengatakan, Kemenpora masih berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan perihal pengalihan anggaran. Menurut dia, dari Rp.1,7 triliun alokasi untuk Kemenpora terdapat sekitar Rp 500 miliar untuk PON 2020 Papua.
"Jadi belanja Kemenpora hanya Rp 1,2 triliun, kita komunikasi terus dengan Kemenkeu dan Bappenas mana yang bisa dipotong dan digeser," kata dia.
Politikus Partai Golkar ini menyebutkan berdasarkan arahan Presiden Jokowi secara umum yang bakal mengalami pemotongan yakni perjalanan dinas dan biaya rapat.
Kemenpora, kata Zainudin masih memperhitungkan kemungkinan penundaan PON 2020 Papua ke tahun 2021. "Kalau PON bergeser maka dilihat mana yang ditahan dulu. Apakah pelaksanaanya saja, atau peralatannya tidak, lalu dialihkan tahun depan anggarannya," ujar dia.
Anggaran yang bakal dikurangi adalah untuk Pelatnas Olimpiade 2020. Kemenpora telah mengucurkan dana pelatnas Olimpiade 2020 sebesar Rp161,5 miliar, dengan rincian Rp86,2 miliar untuk cabang olahraga, sedangkan Rp75,3 miliar untuk Komite Paralimpiade Indonesia (NPC).