TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Eko Yuli Irawan mengungkapkan ia telah diminta pendapatnya oleh Dewan Perwakilan Rakyat perihal tetap berjalannya Pelatnas angkat besi selama masa pandemi virus corona atau Covid-19. Peraih medali perak Olimpiade 2016 ini menyebutkan rapat dengar pendapat itu berlangsung pada 8 April 2020 melalui video conference.
"Saya cuma menjelaskan persiapan latihan doang, dalam kondisi covid-19 ini pengen berjalan terus, karena berapa cabang olahraga sudah dihentikan, kalau kita ingin berjalan terus sampai olimpiade nanti," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 April 2020.
Pelatnas angkat besi, kata atlet spesialis nomor 61 kilogram ini tetap berjalan normal seperti sebelum penetapan darurat pandemi corona. Ia menyebutkan Mess Kwini, di Senen Jakarta, yang menjadi lokasi Pelatnas, bisa terjamin kesterilan karena penjagaan yang ketat.
"Penghuninya kami-kami juga, tidak interaksi dengan orang luar, paling kalau tidak latihan stay di dalam kamar, istirahat. Keluar pas jam istirahat saja dan makan, kalau pun harus berjemur paling pagi, sore abis latihan di sauna," kata Eko menjelaskan aktivitas atlet Pelatnas angkat besi.
Atlet berusia 30 tahun ini menuturkan waktu luang yang bisa digunakan para penghuni Mess Kwini adalah dengan bermain bulu tangkis. Ia menyebutkan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) menyediakan net dan raket sebagai pelengkap lapangan yang berada tepat di depan kamar rekan-rekannya.
"Sambil berjemur pagi bisa main badminton. Biasa juga main kalau hari libur latihan oleh atlet junior itu dipakai main karena mereka tidak boleh ke mana-mana kalau libur," ujar Eko.
PB PABBSI, kata Eko, juga menyediakan wifi dan jaringan televisi berlangganan sebagai fasilitas di kamar atlet. Peraih emas SEA Games 2019 itu mengatakan jaringan internet itu bisa dimanfaatkan ketika waktu luang sebagai pengusiran kejenuhan karena tidak bisa ke mana. "Kalau tidak nonton, ya bisa buka youtube, dengarin musik. Bisa cari film juga di internet sesuai kemauan. Biar betah aja karena biasanya kan kalau libur latihan ada yang ke mall, ada yang pulang," kata dia.
Sebagai atlet yang telah berkeluarga, Eko mendapat hak untuk bisa berkumpul dengan keluarga pada hari libur. Namun, ia khawatir pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 bakal mempengaruhi kesempatannya berkumpul bersama anak dan istri. "Jadi mau minta izin, bagaimana kalau yang sudah berkeluarga bisa di rumah, karena di rumah juga, alhamdullilah ada alat bisa jadi tempat latihan di rumah," kata dia.
Menurut dia, kediamannya yang berada di Bekasi dikhawatirkan menjadi kendala utama jika harus bolak-balik ke Jakarta lagi jika PSBB sudah resmi diterapkan. "Takutnya ada apa karena harus lapor lagi. lagi mau usulkan apakah dibolehkan kalau seperti itu. Itu masih masih diskusikan dulu, mudah-mudahan cepat selesai wabah ini, biar normal lagi," kata Eko Yuli.
IRSYAN HASYIM