TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson dikenang sebagai salah satu petinju paling ditakuti sepanjang masa. Ia menjadi juara dunia kelas berat pada usia 20 tahun, dan biasa menghabisi lawan di ronde-ronde awal pertandingan.
"Iron Mike" berhasil menyatukan semua gelar dalam waktu satu tahun dan menjadi raja ring akhir 1980-an.
Di antara banyak kemenangan, Tyson dengan rekor 50-6 termasuk 46 kemenangan KO, mengaku, penampilan terbaiknya adalah ketika menghadapi Michael Spinks.
"Pertandingan melawan Michael Spinks adalah performa terbaik saya," kata Tyson kepada THE RING, Januari 2014.
Pertandingan melawan Spinks digelar pada 27 Juni 1988 di Atlantic City, AS. Tyson saat itu memegang tiga gelar juara versi WBC, IBF, WBA.
“Saya terus bergerak maju dan melancarkan beberapa kombinasi pukulan yang hebat. Ketika saya akhirnya mengurungnya di pinggir ring, saya ingat melancarkan pukulan kiri kanan dan memasukkan sebuah uppercut."
Tyson menang KO di ronde pertama ketika pertandingan baru berjalan satu menit 31 detik. Media waktu itu menyebut Spinks sudah gemetar duluan ketika naik ring. Padahal keduanya naik ring sebagai petinju belum terkalahkan.
Spinks adalah petinju asal kelas berat ringan pertama yang menjadi juara kelas berat ketika mengalahkan juara versi IBF Larry Holmes pada 1985. Ia kehilangan gelar pada 1987 karena menolak tanding wajib melawan peringkat pertama Tony Tucker. Ia memilih melawan Gerry Coney dengan bayaran 4 juta dolar, delapan kali lebih banyak.
Kedigdayaan Tyson tidak bertahan lama. Dia baru berusia 23 tahun ketika Buster Douglas yang diunggulkan 42-1 memukulnya KO ronde ke-10 pada 1990 untuk menghancurkan mitos Tyson yang tak terkalahkan.
Tyson terkurung dalam kehidupan yang kacau di luar ring. Ia bahkan masuk penjara 3 tahun karena kasus perkosaan pada 1992.
Dia kembali pada 1995 dan sempat merebut gelar juara versi WBC dengan mengalahkan Frank Bruno pada 1996. Namun gelarnya kemudian direbut Evander Holyfield.
THE RING MAGAZINE | BOXREC