TEMPO Interaktif, Nusa Dua: Daniela Hantuchova, Patty Schnyder, dan Li Na. Tiga pemain putri itu menjadi favorit juara pada turnamen tenis Commonwealth Tennis Classic 2008 di Nusa Dua, Bali, yang digelar hari ini.
Pemegang sembilan trofi juara ganda putra Wimbledon dari Australia, Todd Woodbridge, menilai ketiga pemain tersebut akan mendominasi kejuaraan di Pulau Dewata ini. Terutama Hantuchova yang juga finalis tahun lalu. "Dengan tidak adanya pemain sepuluh besar di dunia, dia (Hantuchova) bisa menjadi bintang di Bali," katanya di Jakarta, Jumat lalu.
Woodbridge, yang terkenal dengan julukan The Woodies bersama dengan rekannya, Mark Woodforde, menilai prestasi peringkat ke-12 dunia itu cukup konsisten dalam setiap turnamen yang diikutinya. Tapi, di Amerika Serikat Terbuka, petenis dari Slovakia itu langsung kalah di babak pertama melawan pemain bukan unggulan dari Jerman, Anna-Lena Groenefeld.
Sebaliknya, peringkat ke-44 dunia, Li Na, mampu mencapai babak keempat AS Terbuka sebelum pemain Cina ini menyerah di tangan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Elena Dementieva, dari Rusia. Di Beijing, mereka bertemu di semifinal setelah Li Na menyingkirkan bintang Amerika, Venus Williams.
Karena itu, petenis putri andalan Indonesia, Angelique Wijaya, menjagokan Li Na. "Saya rasa dia memiliki peluang besar memenangi turnamen tahun ini," kata Angelique, petenis Asia terakhir yang menjadi juara dalam turnamen internasional di Bali ini pada 2001.
Adapun Dementieva yang memenangi kejuaraan ini pada 2003 absen. "Dia memilih beristirahat setelah tampil di Amerika Serikat Terbuka," kata Direktur Turnamen Commonwealth Kevin Livesey beberapa waktu lalu.
Adapun petenis Swiss, Patty Schnyder, kemungkinan besar belum bisa tampil optimal di Bali, sebab peringkat ke-13 dunia ini melaju hingga perempat final Amerika Serikat Terbuka. "Dengan kondisi seperti itu, dia pasti masih jet lag. Mengalami perubahan waktu dan kondisi dalam waktu yang sangat singkat," kata Woodbridge.
Commonwealth Bank Tennis Classic tahun ini ada kemungkinan bakal menjadi turnamen terakhir kategori tier III. Menurut Livesey, pada masa mendatang bisa naik kategori menjadi Championship atau tier II. Hal ini tentu akan membuat banyak petenis papan atas dunia ikut serta. "Dengan begitu, para petenis lokal akan lebih terpacu untuk bisa seperti mereka, terutama dari tingkat junior," kata Woodbridge.
EZTHER LASTANIA