TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Barcelona Lionel Messi dikenal jarang berbicara secara terbuka di depan publik. Tetapi, dengan situasi tim seusai gagal mempertahankan gelar juara La Liga musim 2019/2020, Messi akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mengungkap penyebab hancurnya performa Barcelona di liga Spanyol musim ini. Bahkan, dia tidak lagi ragu melontarkan kritik keras ketika timnya tak berdaya di Camp Nou saat dipermalukan Osasuna 1-2, Jumat dini hari tadi.
La Pulga tak sungkan lagi menyebut timnya lemah, timnya tidak konsisten, dan sangat mudah kebobolan. Sang kapten klub menyerukan perubahan segera setelah menyerahkan gelar juara La Liga kepada Real Madrid. Surat kabar Mundo Deportivo menggambarkan situasi Barcelona saat ini dengan, "Messi Explodes" sebagai sampul koran mereka.
Seusai kegagalan Barcelona di La Liga, perhatian Barca kini tertuju kepada Liga Champions Eropa, satu-satunya trofi yang tersisa untuk menyelamatkan wajah mereka musim ini. Trofi ini juga sekaligus trofi yang belum pernah diraih sejak 2015 sekalipun Barcelona mendominasi Liga Spanyol sejak periode itu.
Namun, Barcelona bukan lagi unggulan. Hanya sedikit orang yang memprediksi bahwa mereka akan sukses pada sisa laga Liga Champions yang akan berbentuk turnamen mini di Lisbon, Portugal, pada Agustus mendatang. Lagi-lagi, Lionel Messi sendiri tak menyukai pembicaraan tentang peluang Barcelona untuk memenangkan trofi kasta tertinggi klub di Eropa tersebut.
Ia juga menggambarkan kembali kelemahan Barcelona menjelang pertandingan leg kedua 16 besar melawan Napoli di Camp Nou pada 8 Agustus. Kedua tim bermain imbang 1-1 pada leg pertama lalu. "Saya sudah menyatakan dulu bahwa akan sangat berat menjuarai Liga Champions jika kami terus bermain seperti ini dan terbukti sudah bahwa penampilan kami bahkan tak cukup bagus untuk menjuarai liga," kata dia.
Lionel Messi menambahkan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 17 Juli 2020, "Jika kami ingin menjuarai Liga Champions kami harus mengubah banyak hal, kalau tidak, kami akan kalah juga melawan Napoli. Kami perlu berpikir jernih dan jeda waktu ini seharusnya memberi kami kesempatan untuk bangkit kembali setelah hal-hal yang sangat buruk yang terjadi sejak Januari sampai sekarang."
Pernyataan Messi itu terdengar sangat pedas bagi pelatih Quique Setien yang diangkat menggantikan Ernesto Valverde pada Januari lalu. Setien sendiri merasa tidak yakin apakah klub akan terus mempercayakan tim kepadanya untuk Liga Champions. "Saya harap demikian, tetapi saya tak tahu. Saya setuju dengan Messi pada beberapa hal dan bahwa kami perlu melihat diri kami sendiri," kata dia.
Sementara itu, Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu sudah menyatakan bahwa Setien akan terus melatih tim Catalan musim depan. Meski begitu, baik Bartomeu maupun Setien, tidak bisa menjamin seberapa lama mereka akan bertahan di Camp Nou. Masa jabatan Bartomeu sebagai presiden akan berakhir pada 2021 dan sudah tak boleh lagi mencalonkan diri.
Adapun Victor Font, calon presiden Barcelona, sudah mengumbar janji untuk membawa legenda klub Xavi Hernandez sebagai pelatih apabila terpilih. Xavi, mantan gelandang yang kini melatih klub Al Sadd di Qatar itu, sudah menyatakan bahwa dia dan stafnya sudah bersiap memikul tugas di Barcelona.