TEMPO.CO, Jakarta - Johann Zarco mengakui bahwa dia tidak senang dengan hukuman start dari pitlane dalam Grand Prix Styrian, Minggu besok, 22 Agustus 2020. "Tetapi ini bukan kiamat," katanya dalam jumpa pers, Jumat, 21 Agustus 2020.
Pembalap Avintia Ducati itu mendapat hukuman dari FIM karena dinilai bersalah dalam kecelakaan mengerikan yang juga melibatkan Franco Morbidelli di GP Austria pekan lalu. Insiden ini hampir membuat Maverick Vinales dan Valentino Rossi terkena sepeda motor yang melayang.
Zarco dan Morbidelli menghadiri sidang FIM pada hari Kamis, yang melahirkan keputusan pembalap Prancis itu dihukum start dari pitlane.
Ia mengatakan akan mengajukan banding karena merasa tidak bersalah, namun batal karena dianggapnya tidak akan berdampak banyak. Apalagi dalam balapan besok, ia belum cukup fit setelah menjalani operasi patah tulang pergelangan tangan.
"Saya tidak senang dengan penalti itu," kata Zarco. "Saya sedang berpikir untuk mengajukan banding ke FIM, tapi kemudian ini agak rumit dan akan mendorong masalah nanti. Mungkin banding saya tidak diterima, maka situasinya mungkin tidak baik."
“Jadi, saya lebih suka menelan penalti ini dan memulai dari pitlane akhir pekan ini. Dan seperti ini, kami menutup ceritanya. Jadi, lebih baik melakukannya dengan cara itu, dan saya, saya mendorong diri saya untuk melakukan balapan terbaik di Misano, juga karena saya akan 100% fit dan masih mendapatkan poin. .. Target saya adalah tetap bersama Ducati dengan motor terbaik."
Zarco absen dari sesi latihan hari Jumat di Red Bull Ring karena dia harus menunggu hingga minimal 48 jam setelah operasi sebelum menjalani pemeriksaan kebugaran.
Pembalap Ducati ini agak kecewa telah menghadiri sidang, namun pembelaannya tidak didengar karena FIM sudah mempunyai keputusan.
MOTOGP | GPONE | AUTOSPORT PLUS