TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Petra Kvitova harus bersusah payah untuk melewati hadangan Leylah Fernandez untuk menembus babak 16 besar French Open, Sabtu waktu setempat. Melalui perlawanan sengit dari lawannya, Petra berhasil menang 7-5, 6-3.
Petra mengaku tidak melupakan pertemuan dengan Leylah setelah susah payah lolos ke 16 besar French Open. Meski kemenangan terlihat meyakinkan, ia mengakui betapa mati-matiannya dia untuk memenangkan laga. Kedua petenis sama-sama melepaskan 32 pukulan winner untuk akhirnya menyudahi ujian dari petenis Kanada berusia 18 tahun itu.
Leylah Fernandez, yang menjadi juara French Open junior tahun lalu, dua kali memegang set point pada set pembuka ketika dia memimpin 5-1 dan kalah pada sembilan game berturut-turut. Akhirnya ia menyerahkan set ini kepada petenis unggulan ketujuh tersebut.
Tak mengherankan jika Kvitova yang berusia 30 tahun itu lega setelah menyapu set kedua dengan sebuah winner yang mengakhiri perlawanan Fernandez. Dua petenis kidal ini menyudahi pertarungan selama hampir dua jam.
Juara Wimbledon dua kali itu mencapai babak keempat French Open untuk kelima kalinya dan akan ditantang petenis non unggulan dari China, Zhang Shuai. Fernandez membuat petenis Amerika Serikat Coco Gauff menjadi bukan satu-satunya bintang baru tenis dunia.
"Saya sungguh menganggap dia benar-benar menyajikan permainan yang hebat. Dia bergerak cepat. Dia menguasai bola dan jika dia punya kesempatan dia akan benar-benar mengejarnya. Sungguh menantang hari ini dan saya sungguh bahagia menemukan cara sekalipun tidak mudah," kata Kvitova kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Ahad, 4 Oktober 2020.
Fernandez sempat set point pada kedudukan 5-1, dan kemudian pada posisi poin 5-3 sebelum permainan perkasa Kvitova merusak irama permainan dia. Kvitova terlihat lega ketika bisa menyamakan 5-5 dan pada game berikutnya. Fernandez yang menjadi petenis termuda yang maju ke babak ketiga menunjukkan kelemahannya karena belum berpengalaman dengan beberapa kali melakukan kesalahan ganda.
Pada set kedua, Fernandez tidak terlihat frustrasi dengan nyaris mematahkan dua break point untuk hampir menyamakan 4-4. Namun, Kvitota bertahan untuk memimpin 5-3 lewat voli bertenaganya. "Dia bilang pada saya, selamat dan semoga beruntung di masa depan tenis, yang tentu manis sekali kedengarannya. Saya mengagumi dia sejak saya kecil," tutur Fernandez.