TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua kemenangan di dua seri pembuka di Sirkuit Jerez, Fabio Quartararo berhasil kembali naik podium teratas di MotoGP Catalunya. Kini, di seri balap MotoGP Prancis, pembalap Petronas Yamaha SRT itu mengemban misi untuk kembali naik podium di kandangnya.
"Saya sangat senang bisa memiliki grand prix di kandang tahun ini dan ini merupakan perasaan yang istimewa untuk pergi ke sana sebagai pemimpin kejuaraan," kata Quartararo, dikutip dari Crash, Selasa, 6 Oktober 2020.
Quartararo membuat awal yang sempurna untuk di MotoGP Prancis sebagai pembalap rookie musim lalu. Ia menjadi yang tercepat di sesi latihan bebas pertama. Namun, ia harus puas di urutan kesepuluh dalam kualifikasi di lintasan yang basah dan hanya bisa menempati urutan kedelapan dalam sesi balapan.
Kemenangan akhir pekan ini akan membuat Quartararo menjadi orang Prancis pertama dalam sejarah kelas MotoGP yang menang di Le Mans. "Le Mans adalah trek yang sangat saya sukai. Ini akan menjadi penting bagi kami untuk berjuang demi kemenangan dan mencetak poin sebanyak mungkin," kata dia.
Ia pun mengantisipasi kebangkitan pembalap lain di MotoGP Prancis. Misalnya, pembalap Ducati Andrea Dovizioso dan pembalap Suzuki Joan Mir yang berada di posisi empat besar. Dengan selisih hanya delapan poin, ia berharap bisa mengambil poin maksimal di enam putaran tersisa. "Biasanya ini adalah trek yang saya kuasai dengan baik, saya finis kedelapan di sana tahun lalu tetapi itu adalah balapan yang sangat cepat," kata dia.
Fabio Quartararo meneruskan, "Saya berharap untuk melanjutkan performa bagus dari akhir pekan Barcelona. Saya hanya berharap para penggemar yang diizinkan untuk datang membawa kondisi hangat karena saat ini cuaca cukup dingin. Saya sangat senang memiliki GP kandang, karena tidak banyak seri balapan tahun ini."
Rekan satu tim di Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli juga mengatakan Le Mans adalah sirkuit favoritnya. "Ini adalah trek yang pernah saya lalui dan saya memiliki beberapa hasil yang kuat. Saya mencapai sepuluh besar pertama saya pada tahun 2014 dan saya menang di sana pada tahun 2017. Saya merasa luar biasa, baik secara fisik maupun mental, jadi saya dalam kondisi yang baik untuk mengikuti balapan berikutnya," kata pembalap asal Italia itu.