Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Esports Indonesia 2020: Positif, tapi Masih Ada Pekerjaan Rumah Berat

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Ilustrasi eSports. (foxpsorts.com.au)
Ilustrasi eSports. (foxpsorts.com.au)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerjalanan cabang olahraga elektronik atau esports di Tanah Air mengalami perkembangan positif di tahun 2020, dilihat dari tetap berjalannya sejumlah agenda nasional hingga kejuaraan berkelas internasional.

Tidak seperti cabang olahraga arus utama yang kewalahan tak bisa menjalani program latihan atau kompetisi akibat pandemi, esports seakan tak terpengaruh dengan kondisi tersebut. Bentuk permainan yang dilakukan virtual membuat pelaku atau atletnya bisa tetap bersaing satu sama lain tanpa harus bergumul di satu lokasi, yang berpotensi melanggar protokol kesehatan untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Bahkan dalam prakteknya, pandemi COVID-19 justru secara tidak langsung menumbuhkan minat masyarakat untuk menghabiskan waktu di rumah dengan bermain permainan elektronik dalam berbagai platform seperti komputer desktop atau laptop, ponsel pintar, hingga perangkat gim konsol.

Di luar ranah kompetisi, esports terus menunjukkan perkembangan dengan semakin beragamnya jenis permainan dan jumlah pemain yang lebih merata dari segi umur, latar belakang individu, hingga gender.

Soal prestasi, atlet esports nasional juga tak satu dua kali menorehkan prestasi. Kendati begitu, permainan elektronik masih dianggap sebatas kegiatan pelepas penat dan menjadi kegiatan sia-sia oleh masyarakat.

Wuryati misalnya, ibu rumah tangga berusia 43 tahun, menganggap bermain gim hanya kegiatan yang punya nilai tak lebih dari membuang penat selama di rumah. Meski dia membiarkan anaknya yang duduk di kelas VIII SMP bermain gim di rumah, namun dirinya tak berharap anaknya bisa mencatatkan prestasi dari bermain gim.

Baginya, potensi bisa sukses dari gim tidak pernah terbayangkan meski secara resmi pemerintah telah menggaungkan esports sebagai cabang olahraga prestasi yang sudah diakui.

Secara tegas Wuryati lebih memilih mengarahkan anaknya untuk sukses dari jalur akademik atau prestasi lain yang sudah bisa diterima secara luas di masyarakat.

Hal serupa juga dialami Wakil Presiden Indonesia Esport Premiere League (IESPL) Rangga Danu Prasetyo. Ia menceritakan, secara umum perkembangan esports di Indonesia sudah jauh lebih baik dibanding 10-15 tahun lalu.

Saat ia pertama kali menggeluti dunia permainan elektronik awal 2000-an, belum muncul nama "esports" sebagai identitas spesifik kegiatan permainan elektronik.

Turnamen jarang diagendakan, dan hadiahnya pun nominalnya kecil atau sekedar mendapat perangkat elektronik seperi tetikus, keyboard, dan lain sebagainya.

Sementara sekarang, turnamen esports bisa dilaksanakan dengan jumlah yang tak terhitung setiap tahunnya, disertai nominal hadiah yang mencapai angka miliaran rupiah.

Meski begitu, masalah klasik yang masih terjadi ialah pandangan masyarakat dan orang tua yang menilai esports tidak prospektif untuk masa depan.

Sebagai salah satu pegiat esports nasional IESPL punya komitmen tinggi untuk mengubah pandangan itu. Dengan investasi skala besar, IESPL berani menggarap sejumlah turnamen gim berskala internasional, termasuk Piala Presiden yang sudah tiga kali digelar bersama Kemenpora.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 2019 saja, nilai pasar game global mencapai US$ 152 juta atau lebih dari Rp 2,2 triliun, meningkat hampir 70 persen dari tahun sebelumnya.

Angka tersebut menjadi indikator pertumbuhan esports yang sangat masif, karena tidak hanya menyentuh aspek penjualan game, namun juga terkait investasi, infrastruktur, hingga pelaksanaan event lomba esports.

"Kami kejar masyarakat agar mereka punya pemahaman yang berubah, (esports) tidak lagi hal sia-sia, membuang-buang waktu dan negatif. Esports juga bisa membanggakan. Dari gim bisa menghasilkan uang itu seperti mimpi yang jadi nyata, melakoni pekerjaan dari hobi rasanya seperti tidak bekerja," kata Rangga menceritakan.

Tak jauh berbeda, Wakil Sekjen PB Esports Indonesia (PB ESI) Andrian Pauline mengutarakan organisasinya juga semakin gencar dalam mempromosikan esports ke ranah yang lebih luas.

Baik organisasi, pemerintah, hingga media, punya peran penting untuk menentukan nasib esports di masa depan, katanya.

Aspek pemahaman yang belum menyeluruh ini nyatanya juga disadari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI selaku pemegang regulasi pusat.

Dalam sebuah kesempatan, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto secara terbuka menuturkan ada stigma negatif dari masyarakat terhadap esports, yang kini sudah punya induk olahraga resmi.

Elemen pegiat esports mulai dari pemerintah hingga atletnya sepakat meski cabor ini sudah mencetak banyak prestasi, namun masyarakat masih menganggap game hanyalah sebuah hobi yang tak bisa dijadikan patokan cita-cita atau punya prospek sebagus dunia karir konvensional.

Pihak Kemenpora masih membutuhkan upaya lebih agar esports bisa diterima dengan baik sebagaimana cabang olahraga lainnya, terutama memberikan pemahaman modern kepada orang tua yang menilai bermain gim hanya membuang-buang waktu.

Sesmenpora Gatot pun mendorong agar semua pihak yang aktif dalam dunia esports dalam negeri terus semangat menggaungkan cabor ini.

"Meski masih ada stigma negatif di masyarakat, ini jadi pemacu kawan-kawan semua agar tidak menyerah dan bisa mengubah pola pikir masyakarat, bahwa esports pun bisa jadi ajang berprestasi, berkarir dan melakukan hal positif lainnya," katanya.

Aksi pemerintah dalam mengembangkan cabang esports memegang peranan kunci, mengingat ia berfungsi sebagai pemegang regulasi dan punya peran mutlak dalam pelaksanaan instrumen kegiatan di lapangan.

Dengan bimbingan pemerintah, lebih mudah membuka jalan lebih besar bagi esports agar lebih diterima masyarakat. Dengan menonjolkan catatan prestasi dan geliat turnamen, diharapkan akan membangkitkan minat calon atlet muda dengan restu dan dukungan penuh dari orang tua.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Aura Jeixy, Mantan Atlet eSports yang Terjerat Kasus Narkoba Bersama Chandrika Chika

2 hari lalu

Mnatan atlet eSports, Herli Juliansah alias Aura Jeixy. Instagram @aura.jeixyy.
Profil Aura Jeixy, Mantan Atlet eSports yang Terjerat Kasus Narkoba Bersama Chandrika Chika

Aura Jeixy sempat menorehkan beberapa prestasi bersama EVOS Esports.


Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

4 hari lalu

Skuad Dajeon JungKwanJang Red Sparks dalam laga eksibisi melawan Indonesia All Star di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 April 2024. TEMPO/Randy
Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

Kemenpora membuka kemungkinan untuk membuat akademi bola voli bersama klub asal Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di Indonesia.


Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

5 hari lalu

Para pemain dan ofisial klub voli Red Sparks menyaksikan pertunjukan Tari Kecak di TMII, Jakarta, Minggu, 21 April 2024. ANTARA/Kemenpora RI
Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

Para pemain klub bola voli Red Sparks sempat diajak berkeliling mengenal ragam budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.


Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

15 hari lalu

Delapan mahasiswa FIB UGM ikuti Program Pertukaran Pelajar di Korea Selatan. dok/ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

Program Indonesian Dream PPAN dan PPAP dari Kemenpora buka hingga 15 Mei 2024.


Abu Dhabi Bangun Pulau Esports Pertama di Dunia, Ada Bootcamps hingga Resor Mewah

17 hari lalu

Rancangan Pulau Esports di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (True Gamers)
Abu Dhabi Bangun Pulau Esports Pertama di Dunia, Ada Bootcamps hingga Resor Mewah

Pulau esports di Abu Dhabi mungkin akan terlihat sepi karena hanya sedikit orang di luar, kebanyakan orang sibuk bermain atau membuat game.


Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

34 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

LPDUK mengumumkan delapan kategori tiket ditambah satu kategori khusus untuk laga eksibisi Red Sparks vs Indonesia All Star.


Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

38 hari lalu

Cyrus Ashkon Margono. (Instagaram/@cmargono)
Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

Pemain keturunan Cyrus Margono tinggal melaksanakan pengambilan sumpah untuk kemudian resmi menjadi WNI.


Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

50 hari lalu

Thom Haye, Maarten Paes,  dan Ragnar Oratmangoen. Istimewa
Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

Proses naturalisasinya diproses, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes semakin dekat untuk bisa memperkuat timnas Indonesia.


Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

51 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat,  Rabu, 6 Maret 2024. TEMPO/Randy
Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo ingin dana untuk pelatnas kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 tersebut dikelola secara transparan oleh NPC Indonesia.


Elevasi Industri Olahraga Indonesia: Antisipasi Tantangan dan Peluang Melalui ISFEX 2024

56 hari lalu

Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) 2024 di ICE BSD City tanggal 12-16 Juni 2024
Elevasi Industri Olahraga Indonesia: Antisipasi Tantangan dan Peluang Melalui ISFEX 2024

ISFEX 2024 menghadirkan inovasi dan peluang baru dalam industri olahraga Indonesia.