Sebanyak 32 pengurus daerah (pengda) mengajukan permohonan kesediaan Djoko Santoso untuk menjadi pengganti Sutiyoso. Djoko, yang merupakan calon tunggal, langsung menerima dan bersedia menjabat sebagai ketua umum PB PBSI. Djoko disahkan melalui SK Munas PBSI No. 06/MUNAS/IX/2008.
Djoko menyatakan akan menggunakan keputusan Munas sebagai landasan baku untuk menyusun program-program PB PBSI ke depan. Ia menegaskan bahwa dalam kepengurusannya nanti pembinaan di tingkat daerah akan lebih ditingkatkan. Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk menjaring atlet berprestasi di tingkat dunia.
"Kita hidupkan lagi program-program pelatda di daerah dengan sebelumnya melakukan perbaikan sistem pembinaan agar terjadi pemerataan kualitas perbulutangkisan di Indonesia antara Pulau jawa dan di luar pulau Jawa," katanya.
Selain itu, Djoko juga bertekad akan melakukan pengembangan pelatih-pelatih serta peningkatan kualitas turnamen bulutangkis yang ada di dalam negeri. "Karena bulu tangkis bukan hanya sekadar olahraga bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga merupakan kebanggaan dan kehormatan bangsa. Untuk itu perlu dipikirkan benar-benar program apa yang sesuai dan siapa saja yang kompeten duduk di dalamnya," katanya.
Sementara itu, Djoko belum mendapatkan gambaran mengenai pengurus yang akan duduk di kabinetnya. "Hingga 30 hari ke depan, saya masih akan dibantu oleh Ketua Demisioner, Sutiyoso, dan tim formatur untuk membentuk kepengurusan. Saya tidak menjanjikan apapun, kecuali semangat dan kerja keras untuk mempertahankan prestasi bulutangkis di tingkat dunia," ungkapnya.
Terpilihnya Djoko itu, membuat para pengda mengharapkan agar ketua umum terpilih akan lebih aktif bertemu dengan mereka untuk melihat pembinaan di daerah. Selain itu, mereka juga mengharapkan bantuan pendanaan dari PB agar pembinaan di daerah bisa terus berjalan secara berkelanjutan.
Hal senada juga disampaikan Taufik Hidayat. Juara Olimpiade 2004, yang hadir sebagai perwakilan atlet, itu mengharapkan kepengurusan ke depan bisa lebih baik lagi dan diisi oleh muka-muka baru dengan pemikiran-pemikiran baru terutama sekitar pencarian sponsorship. Sampai saat ini, Sutiyoso masih terus bertanggungjawab terhadap para atlet sampai satu bulan ke depan. "Tanggung jawab pengiriman atlet untuk ikut turnamen sampai akhir tahun ini tetap menjadi tugas saya," kata Sutiyoso. EZTHER LASTANIA