Menurut Amiruddin, Apriyani kecil bermain bulu tangkis saban hari. Jika tak bermain ia akan menangis. Karena itu dia lantas membuat lapangan khusus di kediamannya agar Apriyani bisa bermain bersama kawan-kawannya.
Apriyani sempat berhenti bermain bulu tangkis. Ia memilih mengikuti tiga saudara laki-lakinya yang menyukai olahraga beladiri asal Korea, Tae Kwon Do.
"Perawakannya tomboi kan, karena dia memang satu-satunya perempuan. Jadi waktu kecil karena selalu ikut kakak-kakaknya sampai berkelahi, jadi saya bilang tidak boleh begini terus, jadi saya fokuskan dia untuk main bulu tangkis saja," terang Amiruddin.
Sejak saat itu, Amiruddin bertekad bahwa satu hari putrinya itu harus menjadi pemain bulu tangkis dunia.
Niat Amiruddin pun diikuti dengan semangat Apriyani kecil. Dia disebut tak keberatan untuk berjalan jauh demi berlatih bulu tangkis.
"Pernah dari rumah sampai ke SKB atau sekarang dibilang GOR (Gelanggang Olah Raga). Jauhnya bisa 10 kilo bahkan lebih. Memang saya latih karena saya lihat dari bakat, kemauan dan fisik anak saya ini bisa jadi pemain dunia," kata dia.
Tak hanya itu, Amiruddin bahkan memasukkan putrinya itu ke klub bulu tangkis yang ada di Konawe, bahkan dia juga memanggil pelatih khusus dari Kota Kendari agar putrinya bermain bulu tangkis dengan teknik yang benar.
Keseriusan Apriyani berlatih pun membuatnya kerap memenangkan turnamen di tingkat daerah. Hingga akhirnya ia pun dipercaya untuk mengikuti Pekan Olahraga Daerah (PORDA) 2007 mewakili Kabupaten Konawe dan menyabet tiga medali emas.
"Dia sabet semua emas, di tunggal putri, ganda campuran dan ganda putri,” kata Amiruddin.