Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Greysia Polii Kenang Pertemuan Pertamanya dengan Apriyani Rahayu 4 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Selebrasi Apriyani Rahayu dan Greysia Polii setelah mengalahkan ganda putri Cina, Chen Qingchen dan Jia Yifan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Senin, 2 Agustus 2021. Atas prestasinya meraih emas, Greysia dan Apriyani akan mendapatkan bonus hingga Rp 5 miliar dari Kemenpora. REUTERS/Leonhard Foeger
Selebrasi Apriyani Rahayu dan Greysia Polii setelah mengalahkan ganda putri Cina, Chen Qingchen dan Jia Yifan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Senin, 2 Agustus 2021. Atas prestasinya meraih emas, Greysia dan Apriyani akan mendapatkan bonus hingga Rp 5 miliar dari Kemenpora. REUTERS/Leonhard Foeger
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya baru dipasangkan empat tahun lalu setelah Greysia dua kali gagal di ajang Olimpiade.

Greysia pertama kali berlaga di pesta olahraga dunia itu pada Olimpiade London 2012. Berpasangan dengan Meiliana Jauhari, dia harus kecewa karena mendapatkan diskualifikasi meskipun sudah mengantongi tiket ke perempat final.

Greysia / Meliana dicoret karena dianggap sengaja mengalah pada laga terakhir babak penyisihan grup agar tak bertemu pasangan Cina Wang Xiao Li / Yu Yang di perempat final.

Empat tahun berselang dia berganti pasangan. Dengan Nitya Nitya Krishinda Maheswari, Greysia melaju ke perempat final Olimpiade Rio 2016. Sayangnya langkah mereka dihentikan oleh pasangan Cina Tang Yan Ting / Yu Yang.

Setahun setelah Olimpiade Rio, Nitya mengalami cedera yang membuat dia harus gantung raket. Greysia sempat putus asa dan ingin ikut gantung raket. Pelatih ganda putri Eng Hian kemudian membujuknya untuk terus maju sambil menunggu pasangan yang lebih muda.

Eng Hian juga yang memasangkan Greysia dengan Apriyani Rahayu. Greysia menceritakan perbincangan pertamanya dengan Apriyani. Dia langsung mengultimatum Apriyani agar bekerja keras karena dirinya tak lagi muda.

"Berjuanglah bersama saya," kata Greysia kepada Apriyani saat pertama dipasangkan empat tahun lalu. "Apa yang kamu inginkan? Kamu mau jadi juara? Apa pun yang dibutuhkan, jika saya mendorong kamu sampai batas, kita harus siap bersama melakukan segalanya."

Apriyani pun menjawab, "Ya saya akan melakukan segalanya. Kami bisa melakukan segalanya kepada saya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Greysia yang berusia 33 tahun, 10 tahun lebih senior dari Apriyani, menyatakan pasangannya itu membuktikan tekadnya untuk bekerja keras hingga berhasil mencapai medali emas Olimpiade Tokyo. Meskipun tak selalu meraih kemenangan, menurut Greysia, mereka selalu bekerja keras demi meraih impian meraih medali emas.

"Apriyani sangat mendorong dirinya sendiri untuk berada di sini. Karena saya mengatakan kepadanya saya tak lagi muda. Saya tak berusia 20 tahunan, jadi kamu harus berlari bersama saya. Bukan berjalan, tetapi berlari," kata Greysia.

"Dan di setiap latihan, setiap tantangan, setiap kekalahan, kamu harus terus berlari dan menderita bersama saya, hanya untuk medali emas ini. Ini yang menjadi tujuan kami selama ini."

Apriyani pun menyatakan dorongan dari Greysia itu membuat dirinya bersemangat. Sejak saat itu, tekad memberikan yang terbaik tertanam di dada dara asal Konawe, Sulawesi Tenggara tersebut.

"Yang selalu saya pikirkan adalah bagaimana untuk terus menghadapi setiap rintangan, bagaimana saya bisa membalikkan keadaan. Dan saya memacu diri saya sendiri untuk bisa mencapai sejauh ini dan melakukan yang terbaik," kata Apriyani.

Greysia / Apriyani tercatat sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade. Dengan usia yang sudah 33 tahun, Olimpiade Tokyo bisa menjadi ajang terakhir Greysia Polii di pesta olahraga se-dunia tersebut. Sementara Apriyani Rahayu masih memiliki karir yang cukup panjang.

BWFBADMINTON

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

1 jam lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.


Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

2 jam lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

Fajar Alfian memiliki tekad untuk bisa mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2024.


Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

2 jam lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alvian (kanan) dan Rian Ardianto (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Inggris Ben Lane dan Sean Vendy dalam babak kualifikasi grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu 27 April 2024. Fajar/Rian menang dengan dua gim langsung 21-18, 21-12, dan tim Indonesia unggul atas Inggris dengan skor 2-0. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

Tim bulu tangkis Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

6 jam lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

8 jam lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

18 jam lalu

Tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

Alwi Farhan mengalahkan Cholan Kayan dengan 21-15, 21-12, sehingga Indonesia menang 5-0 atas Inggris di Grup C Piala Thomas 2024.


Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

19 jam lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

Fajar / Rian menjadi yang paling senior di ganda putra untuk tim Indonesia yang tampil di Piala Thomas 2024 ini.


Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

19 jam lalu

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

Jonatan Christie menyumbang poin bagi tim bulu tangkis Indonesia setelah mengalahkan Nadeem Dalvi saat menghadapi Inggris di Piala Thomas 2024.


Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Sumbang Poin Pertama di Laga Indonesia vs Inggris

21 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Sumbang Poin Pertama di Laga Indonesia vs Inggris

Fajar / Rian yang bermain di partai kedua, juga menggandakan keunggulan Indonesia atas Inggris di laga Grup C Piala Thomas 2024, Sabtu, 27 April.


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia Sapu Bersih Kemenangan Lawan Hong Kong

22 jam lalu

Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia Sapu Bersih Kemenangan Lawan Hong Kong

Setelah mengalahkan Hong Kong, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Uganda di laga kedua Grup C Piala Uber 2024, Senin, 29 April.