Tim para balap sepeda saat ini masih bergabung dengan rombongan lainnya di Wisma Atlet Paralimpiade Tokyo 2020. Selanjutnya mereka akan bertolak menuju Izu City yang menjadi lokasi perlombaan.
Izu City merupakan kota yang terletak di prefektur Shizuoka, sekitar dua jam perjalanan dari Tokyo. Rencana Muhammad Fadli beserta rombongan akan berangkat menuju Izu City pada Kamis malam waktu setempat, karena aktivitas untuk atlet para balap sepeda di Izu Velodrome baru akan dimulai pada hari Jumat, 20 Agustus 2021.
Sejak Rabu pagi, Fadli sudah mulai menyiapkan segala keperluan perlombaan, mulai dari membongkar box sepeda, setting sepeda, dan roller training. Peraih medali emas Asian Paragames 2018 itu menjalani latihan dia tas roller training selama satu jam.
Meski belum banyak aktivitas yang bisa dilakukan, tapi Fadli berusaha memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk bisa cepat beradaptasi dengan cuaca dan suhu di Tokyo. Di Paralimpiade Tokyo 2020, Fadli akan tampil di dua nomor, yaitu 1000 Meter Time Trial C4-5 Putra dan 4000 Meter Individual Pursuit C4 Putra.
Tidak berbeda dengan Fadli, tiga atlet para tenis meja, David Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan yang berangkat dalam satu kloter juga mulai melakukan adaptasi dengan latihan ringan di atlet village.
David dan kawan-kawan juga baru mulai bisa menggunakan fasilitas latihan di Nakano City General Gymnasium pada 20 Agustus mendatang. Sementara untuk pertandingan akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada tanggal 25 Agustus sampai 3 September 2021.
Adyos Astan mengisahkan kegiatan mereka. "Hari pertama kita tiba di athlete village paralimpic Tokyo, kita cuma jogging ringan, tadi bangunnya memang agak terlambat karena memang belum ada acara yang khusus," kata dia, lewat keterangan tertulis.
"Kita ikuti prosedur yang ada, pengambilan sample air liur, makan, istirahat dan sampai sore ini kita jogging lagi. Setelahnya kita makan malam dan kembali istirahat. Jadi belum ada acara yang padat, cuma rileks sambal menjaga kebugaran.”
Adyos senang bisa menjadi bagian dari Kontingen Indonesia yang tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Menjalani persiapan dan bertanding di tengah pandemi Covid-19 membuatnya harus lebih ekstra fokus.
“Seluruh persiapan dari awal sampai saat ini puji Tuhan semua berjalan lancar. Perasaan cemas, deg-degan, gembira, pokoknya campur aduk jadi satu," kata dia.
"Dulu sebelum pendemi fokus kita 100 persen tanding, sekarang disamping fokus bertanding kita harus melewati begitu banyak protokol kesehatan yang ada sehingga perasaan cemas khawatir dan sebagainya ikut berpengaruh.”
“Harapan saya semoga kita tetap sehat, fit, sehingga kita bisa fokus fight dan mendapat hasil yang maksimal, amin,” ujar peraih medali perunggu Asian Paragames 2018 itu.
Di cabang para tenis meja, Adyos akan turun di nomor MS4 single’s (bertanding dengan menggunakan kursi roda) yang mulai bertanding pada tanggal 25 Agustus mendatang.
Sementara itu David Jacobs mengaku cukup tegang karena ini merupakan kejuaraan yang sudah lama dia nantikan. Meski berharap bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia, namun David mengaku untuk saat ini kesehatan yang utama agar nanti bisa bermain dengan kemampuan terbaik.
“Saya merasa senang meski ada tegang juga. Event yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Persiapan secara teknik dan fisik sudah oke. Namun memang sudah cukup lama tidak bertanding,” kata David.
“Sebagai atlet pasti saya ingin meraih medali. Tapi buat saya yang penting saat ini sehat dulu. Dan bisa bermain dengan kemampuan terbaik, untuk kemuliaan Tuhan, Bangsa dan Negara, NPC dan juga keluarga serta teman-teman.”
Di Paralimpiade Tokyo 2020, David Jacobs akan bertanding di dua nomor yaitu tunggal dan ganda putra, berpasangan dengan Komet Akbar. Tiga tahun lalu ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018, David berhasil menyumbangkan dua medali emas nomor perorangan putra kelas 10 dan ganda putra TT 10 bersama Komet Akbar.
IRSYAN HASYIM