TEMPO.CO, Jakarta - Pesta olahraga atlet penyandang disabilitas, Paralimpiade Tokyo 2020, akhirnya dimulai. Setelah ditunda selama setahun karena pandemi COVID-19, pembukaannya sudah dilakukan di Stadion Nasional, Tokyo, Selasa malam, 24 Agustus.
Tepat pukul 18.00 WIB atau 20.00 waktu Jepang, upacara pembukaan yang mengusung konsep bandar udara dimulai.
Dengan bayang-bayang seolah pesawat melintas, diikuti tulisan "Para Airport" dan "Welcome to Para Airport," seakan menyambut para-atlet juga pemirsa untuk menghadiri acara secara virtual -- seperti Olimpiade, Paralimpiade juga digelar tanpa penonton, termasuk dalam upacara pembukaan.
Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, 24 Agustus, 2021. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Video cuplikan atlet penyandang disabilitas dari sejumlah cabang olahraga kemudian diputar. Selanjutnya, penari dengan baju warna biru memasuki lapangan, lalu hitung mundur pembukaan Paralimpiade dilakukan.
Kaisar Jepang Naruhito kemudian memasuki stadion bersama dengan Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons.
Selanjutnya, bendera Jepang dikibarkan. Setelah itu, penari membentuk logo "Three Agitos" Paralimpiade, yang diikuti dengan nyala kembang api yang memeriahkan langit malam kota Tokyo.
Suara pengumuman layaknya di bandar udara, yang dilengkapi dengan tulisan, memberitahukan bahwa para atlet akan memasuki Aula Kedatangan.
Tim pengungsi Paralimpiade menjadi tim pertama yang memasuki stadion, yang selanjutnya diikuti tim Paralimpiade Islandia, Irlandia, Azerbaijan dan Afghanistan.
Dua atlet perwakilan Afghanistan tidak dapat hadir ke Tokyo karena kondisi negara tersebut saat ini. Meski begitu, bendera Afghanistan, yang dibawa oleh relawan Paralimpiade, tetap tampil di upacara pembukaan sebagai bentuk solidaritas.
Penampilan dalam pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, 24 Agustus 2021. REUTERS/Bernadett Szabo
Sementara itu, saat giliran Indonesia, atlet para-atletik spesialis nomor sprint kursi roda Jaenal Aripin dan atlet para-menembak Hanik Puji Astuti bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih pada defile pembukaan Paralimpiade Tokyo.
Di ujung acara seremoni, Kaisar Jepang Naruhito kemudian resmi membuka Paralimpiade Tokyo. "Saya menyatakan membuka Paralimpiade Tokyo 2020," kata Kaisar Naruhito.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons, dalam sambutannya berterima kasih kepada pemerintah Jepang, panitia penyelenggara Tokyo Games 2020, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan IPC.
Parsons juga berterima kasih kepada atlet dan ofisial, serta tak lupa masyarakat Jepang yang telah menjadi tuan rumah pesta olahraga multievent dunia untuk atlet penyandang disabilitas tersebut.
"Dari hati saya yang paling dalam terima kasih Jepang, terima kasih Tokyo," kata Parsons.
Presiden Paralimpiade Tokyo 2020, Seiko Hashimoto, berbicara di acara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, didampingi Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons. REUTERS/Molly Darlington
Parsons mengatakan Paralimpiade akan membawa perspektif baru yang dapat mengubah dunia. "Paralimpiade adalah platform untuk perubahan," kata Parsons, dengan menekankan mendorong terwujudnya inklusi sosial di setiap negara, kota dan komunitas.
Parsons juga mengungkapkan bahwa Paralimpiade juga menunjukkan bahwa "perbedaan adalah kekuataan, bukan kelemahan."
Hal itu juga, yang menurut Parsons, ditunjukkan oleh atlet Paralimpiade, yang tidak pernah berhenti meyakini dan mengejar mimpi mereka.
"(Setelah) Darah, luka dan tangisan, ini saatnya menunjukkan kekuatan Anda kepada dunia," kata Parsons. Lebih dari itu, menambahkan bahwa atlet Paralimpiade "mentransformasikan perubahan kemanusiaan."
Paralimpiade Tokyo akan berlangsung selama 13 hari, hingga 5 September, menampilkan 4.403 atlet dari 161 negara dan wilayah.