TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Timur menambah dua medali emas cabang olahraga wushu dari nomor taolu kombinasi pada Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 (PON Papua). Jawa Timur, bersama Sumatra Utara, berhasil mencuri dua emas dari enam yang diperebutkan di GOR Futsal KONI, Merauke, Jumat, 1 Oktober 2021.
Dengan hasil itu kini Jawa Timur sementara menempati posisi teratas tabel medali wushu dengan total empat emas. Jatim unggul satu medali dari DKI Jakarta yang hari ini hanya mampu menggondol satu emas.
Pertandingan nomor wushu taolu kombinasi dibuka dengan keberhasilan atlet DKI Jakarta, Edgar Xavier Marvelo, membawa pulang medali emas kedua di PON Papua. Ia berhasil mengumpulkan nilai tertinggi di nomor taolu kombinasi dao shu/gun shu. Ia mendapat skor 9,71 di nomor gun shu, sebelum diakumulasikan dengan 9,71 yang ia dapatkan di nomor dao shu. Itu menjadi nilai tertinggi di antara rival-rivalnya untuk emas ketiga bagi DKI Jakarta.
Rekan sesama pelatnas, Seraf Naro Siregar, berhak atas medali perak untuk tim Jawa Timur setelah mengumpulkan nilai 9,70/9,70. DKI menambah medali perunggu dari Jason Keitaro Widyawan di nomor kombinasi golok/toya tersebut dengan skor 9,68/9,68. Jatim memperoleh emas ketiga mereka dari wushu lewat Felda Elvira di nomor taolu kombinasi dao shu/gun shu.
Dengan skor 9,68/9,69, Felda mengalahkan pesaing terdekatnya, Eugenia Diva Widodo asal DKI Jakarta di tempat kedua dengan 9,66/9,66. Atlet Jambi Ananda Sri Mardiana merebut perunggu setelah unggulan dari Jawa Barat Mutia Azzella melakukan pendaratan yang buruk sehingga kehilangan peluang medali dengan skor terendah di dao shu.
Emas keempat Jatim datang dari nomor jian shu/qiang shu ketika Muhammad Daffa Golden berhasil memperoleh nilai tertinggi 9,72/9,70.
Adapun medali perak nomor pedang/tombak itu direbut M. Abdul Harist asal DKI Jakarta. Atlet Sumatra Utara Wilbert Sanjaya berhak atas perunggu setelah satu wakil DKI Jakarta Erwein Wijayanto, yang berpeluang medali, tidak tampil hari ini. Atlet pelatnas Nandira Mauriskha harus merelakan emas jian shu/qiang shu putri jatuh ke Zoura Nebulani asal Jawa Barat.
Nandira, yang telah mempersembahkan satu emas untuk DKI Jakarta, terperosok ke peringkat tiga di nomor kombinasi tersebut setelah penampilannya dengan tombak hanya mendapat nilai 9,60 setelah sebelumnya memiliki bekal poin tertinggi 9,70 di nomor pedang. Medali perak nomor pedang/tombak itu direbut atlet Jawa Tengah Dessy Wulandari berkat keunggulan 0,01 poin atas Nandira.
Pelatih wushu taolu DKI Jakarta, David Hendrawan, mengungkapkan penyebab Nandira meraih poin rendah ketika tampil dengan tombak. "Di gerakan terakhir nomor chiang su, tombak sebenarnya semua sudah bagus dari awal cuma di sesi sesi akhir pas penutupan dia sempat kayak lepas sedikit dan terlihat sekali jadi ada potongan di situ," kata David.
Sementara itu Sumatra Utara membawa pulang emas wushu pertama mereka setelah Harris Horatius meraup poin tertinggi 9,70 di nomor nan gun. Ia mengalahkan wakil Jawa Timur William Ajinata yang harus puas dengan medali perak. Medali perunggu nomor kombinasi tangan kosong dan toya putra itu jatuh ke Septiadi dari DKI Jakarta.
Di nomor kombinasi nan quan/nan dao putri Juwita Niza Wasni melakukan sujud syukur di pinggir lapangan setelah merebut akumulasi poin tertinggi 9,68/9,69 demi mempersembahkan emas kedua bagi Sumut dan menempatkan kontingen mereka ke peringkat tiga tabel medali sementara.
Perak nomor tangan kosong jatuh ke tangan Benedicta Rafaella Prasetyo dari Jatim, dan Sherly Velika Wuryaningtyas membawa pulang perunggu ke Jawa Tengah. Pelatih wushu taolu Jatim Sherly Hoediono cukup bisa menerima kenyataan emas nan gun/nan quan lepas dari Williams. "Williams pasti juga enggak ingin goyang, dia pasti juga ingin berusaha maksimal tapi ternyata gak berpihak ke Williams. Ya sudah tidak apa-apa, memang sudah jalannya," kata Sherly.
Namun, Sherly cukup puas dengan Velda dan Daffa yang dapat meraih emas yang ditargetkan dari nomor mereka. Wushu nomor taolu PON Papua menyisakan dua pertandingan yaitu duilian putra-putri pada 3 Oktober nanti.
Baca juga : PON Papua: Bagi Bobie Valentinus Gunawan, Jurus Wushu Semakin Berat saat Pandemi