TEMPO.CO, Jakarta - Malam tadi, Tim Bulutangkis Indonesia harus takluk 3-2 dariTim Bulutangkis Malaysia dalam ajang Piala Sudirman yang digelar di Energia Areena Finlandia.
Indonesia gagal mencuri kemenangan setelah Praveen/Jordan gagal mengamankan poin di game terakhir. Dengan hasil ini, Tim Bulu tangkis Indonesia harus angkat koper dari Finlandia dan langsung bersiap untuk menghadapi Thomas - Uber Cup.
Bagaimana sejarah dari Piala Sudirman dan kiprah Indonesia dalam ajang tersebut?
Piala Sudirman merupakan salah satu kejuaraan bulu tangkis internasional nomor beregu campuran. Nama Sudirman dalam Piala Sudirman diambil dari Dick Sudirman, salah satu pendiri PBSI dan bapak bulu tangkis Indonesia. Piala Sudirman diadakan pertama kali pada 1989 dan digelar tiap dua tahun sekali.
Piala Sudirman merupakan kompetisi yang unik karena tidak memperebutkan uang, tetapi para pemain bertanding untuk membela nama negara dan mendapatkan poin peringkat BWF. Dalam Piala Sudirman, tercatat Tiongkok menjadi pemegang gelar terbanyak dengan 11 gelar. Sedangkan, Indonesia sebagai pengagas baru satu kali merasakan gelar Piala Sudirman pada 1989 dan enam kali merasakan sebagai runner-up.
Piala Sudirman ini dengan 5 pertandingan berbeda dengan kejuaraan beregu badminton lainnya, terdiri dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
EIBEN HEIZIER
Baca: Piala Sudirman 2021: Cina Depak Denmark Hadapi Korea di Semifinal