TEMPO.CO, Jakarta - Akane Yamaguchi tentu sudah melupakan kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020. Tampil sebagai tuan rumah, ia hanya mampu melaju hingga babak perempat final. Ia harus menyerah dari wakil India, Pusarla V. Sindhu dan membuat Jepang tak memperoleh medali di nomor tunggal putri.
Di ajang Piala Sudirman dan Piala Uber, atlet tunggal putri nomor lima dunia itu hadir sebagai ujung tombak seiring absennya Nozomi Okuhara. Di turnamen itu, ia berhasil membawa Jepang mencapai babak final, tetapi harus menyerah di tangan Cina.
Turnamen super 1000 Denmark Open menjadi puncak penampilan Akane. Ia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan wakil Korea, An Seyoung, di partai final. Ia pun berbicara tentang kemenangannya di Denmark Open dan bagaimana dia bangkit dari keterpurukan di Olimpiade Tokyo. Dikutip dari BWF Badminton, berikut petikan wawancarannya.
Apa makna memenangkan Denmark Open?
Pertama, memenangkan permainan apa pun sangat menyenangkan. Kedua, sudah lama sejak saya memenangkan turnamen jadi itu juga terasa menyenangkan. Gim kedua adalah kuncinya dan saya bangga bisa mendapatkannya. Karena itu, saya pikir saya bisa bergembira dengan permainan saya. Saya bangga akan hal itu.
Anda putus asa setelah kekalahan Anda dari An Seyoung di Piala Uber. Apakah kekalahan itu memacu Anda pada turnamen ini?
Ya, di satu sisi karena saya kalah telak. Saya harus berlatih, tidak hanya strategi, tetapi saya harus membangun kembali emosi saya menuju final. Saya memilih untuk berpikir bahwa meskipun dia lebih muda dari saya, saya adalah penantangnya. Itu berarti membuat saya tumbuh dan melakukan yang lebih baik.
Anda luar biasa selama turnamen di Eropa. Anda ingin menebus kegagalan di Olimpiade?
Setelah Olimpiade Rio (tahun 2016), saya tidak bisa bermain dengan baik tetapi pada saat itu, saya tidak melakukannya dengan baik. Saya ingin melakukan yang lebih baik pada Olimpiade selanjutnya. Namun di Olimpiade Tokyo, hasilnya tidak bagus. Saya tidak puas dan saya tidak sendiri di Tokyo. Waktu itu saya tidak bisa memikirkan apapun dan mulai berpikir bahwa saya akan melakukan yang lebih baik lain kali.
Akane Yamaguchi. Doc. BWF.
Daripada memikirkan ajang berikutnya, saya pikir, mari kita buat nol saja. Saya akan mulai dari awal. Saya hanya akan menikmati bulu tangkis dari nol. Itulah yang saya lakukan dan semua mengarah pada hasil yang baik.