TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalani 21 balapan di Formula 1 2021, persaingan ketat Max Verstappen dan Lewis Hamilton akan memuncak pada seri GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, akhir pekan ini. Siapapun yang mengakhiri balapan dengan posisi lebih baik akan menjadi juara dunia tahun ini. Pole position dan putaran di lap pertama diprediksi akan menentukan.
Setelah menjalankan balapan F1 di Amerika Serikat, Verstappen tampaknya akan menjadi pembalap non-Mercedes pertama yang menjadi juara dunia sejak Sebastian Vettel pada 2013. Kemungkinan itu menguat setelah Hamilton didiskualifikasi dari sprint race saat balapan di GP Brasil. Namun, kenyataannya tak demikian.
Lewis Hamilton justru mendapatkan momentumnya setelah berhasil memenangkan tiga balapan terakhir berturut-turut. Kemenangan di Brasil, Qatar, dan Arab Saudi membuat pembalap asal Inggris itu berpeluang meraih gelar kedelapannya di F1.
Karena Verstappen memiliki lebih banyak kemenangan musim ini, Hamilton tahu dia harus mengalahkan pembalap Belanda itu di jalurnya untuk memenangkan gelar yang memecahkan rekor. Sedangkan Verstappen, yang mengantongi kemenangan lebih banyak tahun ini, akan berupaya menghentikan dominasi Hamilton dalam tujuh tahun terakhir.
Apabila kedua pebalap gagal meraih poin di Abu Dhabi, Verstappen akan menjadi juara dunia karena memiliki sembilan kemenangan. Jumlah itu lebih banyak dari delapan kemenangan yang diraih Hamilton musim ini. Jika Hamilton finis di posisi kesembilan dan Verstappen finis di P10 dengan satu poin bonus dengan memegang catatan lap tercepat, pembalap Belanda itu akan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
"Kami memiliki banyak kemenangan dan momen bagus tahun ini, dan kami jauh lebih kompetitif secara umum, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jadi sebagai tim, kami bisa senang dan bangga dengan apa yang telah kami raih musim ini," kata Verstappen dikutip laman resmi tim Red Bull.
Ia meneruskan, "Kami memiliki poin yang sama dan saya tahu kami sebagai tim akan mengerahkan segalanya untuk memenangi kejuaraan ini. Ini akan menjadi balapan yang menarik dan kami ingin finis musim ini sebaik mungkin."
Sirkuit Yas Marina telah mengalami sejumlah modifikasi untuk menawarkan pebalap lebih banyak kesempatan menyalip. Verstappen menyukainya. "Trek ini sekarang jauh lebih cepat. Akan menarik melihat bagaimana itu mempengaruhi setup mobil. Kualifikasi yang baik di Abu Dhabi itu penting jadi kami harap kami bisa mewujudkan itu."
Sementara itu, persaingan merebut gelar juara konstruktor juga masih terbuka. Saat ini, Mercedes mengantongi keunggulan 28 poin dari Red Bull, dengan 44 poin maksimal tersedia akhir pekan ini. Di belakang kedua tim itu, Ferrari berpeluang juga merebut peringkat tiga konstruktor dengan bekal keunggulan 38,5 poin atas McLaren.
Valtteri Bottas dan Sergio Perez telah mengamankan peringkat tiga dan empat di klasemen pembalap F1. Namun, pertarungan untuk peringkat lima akan ketat di saat Charles Leclerc unggul empat poin saja dari Lando Norris yang terpaut 4,5 poin dari Carlos Sainz.
"Balapan terakhir ini akan intens, tapi penting bagi kami untuk tidak teralihkan perhatiannya, harus tetap fokus, dan berpikiran jernih dan mengeluarkan performa yang kami miliki seperti terakhir kali," kata bos Tim Mercedes Toto Wolff.
Ia meneruskan, "Fakta bahwa kedua titel akan ditentukan di pengujung musim membuktikan bahwa bagaimana kerasnya kedua kubu saling menantang dan mendorong ke depan. Tidak ada kompromi di penutup musim ini dan itu luar biasa untuk olahraga ini, untuk fan dan untuk kita semua."
Selain itu, GP Abu Dhabi juga akan menjadi balapan ke-349 dan penampilan terakhir Kimi Raikkonen. Juara dunia Formula 1 2007 itu telah menghibur para fan F1 selama dua dekade. Ia juga menjadi salah satu pembalap paling populer di grid. Raikkonen akan pensiun dengan capaian 21 kemenangan dan lebih dari 100 podium dan 18 pole position dalam kariernya.
CRASH | ANTARA
Baca juga : Lewis Hamilton Buat Mercedes Lebih Optimis di Formula 1 Abu Dhabi, Ini Sebabnya