TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anti-Doping Dunia, WADA, menilai bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dalam menyelesaikan persyaratan yang dibutuhkan untuk keluar dari sanksi atas ketidakpatuhan terhadap regulasi anti-doping dunia. Persyaratan tersebut bisa mempercepat pencabutan sanksi WADA kepada Indonesia.
Sekretaris Jenderal WADA Olivier Niggli mengaku terkesan dengan kerja cepat gugus tugas dan LADI dalam memenuhi permasalahan yang tertunda (pending matters) sejak sanksi dijatuhkan pada 7 Oktober lalu.
“Kami berterima kasih karena gugus tugas sudah mau datang jauh-jauh dari Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sangat terkesan,” kata Niggli setelah menerima kunjungan Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA di di Lausanne, Swiss, dikutip dari siaran pers Komite Olimpiade Indonesia, Kamis, 9 Desember 2021.
Ia mengatakan bahwa, “Indonesia sudah dalam jalur dan arah tepat, hanya perlu melanjutkan beberapa pekerjaan dan pertahankan kinerja ini agar LADI dapat diaktifkan kembali.”
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang juga merupakan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berkunjung ke Swiss untuk menyampaikan langsung progres yang dikerjakan Gugus Tugas dan LADI. Menurut dia, progres itu dibawa agar Indonesia bisa kembali menyandang status kepatuhan WADA.
Kunjungan tersebut sekaligus bertujuan untuk membahas kemungkinan percepatan pencabutan sanksi yang berlaku satu tahun sejak dijatuhkan pada awal Oktober lalu. Sejumlah persyaratan dibawa seperti susunan pengurus penuh waktu di LADI serta rencana tes doping (TDP) yang meliputi tes di dalam dan luar kompetisi.
Namun masih ada hal lain yang perlu diselesaikan antara lain undang-undang dan pengelolaan anggaran tahunan secara independen. Dalam kunjungannya ke Swiss, Okto didampingi Bendahara KOI Tommy Hermawan Lo bersama Wakil Sekretaris Jenderal Daniel Loy, Direktur Hubungan Internasional Lilla Hovarth, dan Tim Legal Gugus Tugas Yury Zaytsev.
Rapat itu juga diikuti anggota Gugus Tugas. Mereka adalah Wakil Ketua LADI Rheza Maulana, Sekretaris Jenderal LADI Dessy Rosmelita, Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono. Hadir pula Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Gatot S Dewa Broto.
Baca juga : Bulu Tangkis: Presiden BWF Meminta Maaf pada Ketua KOI Soal Insiden All England