TEMPO.CO, Jakarta - Masa-masa indah Barcelona bersama Xavi Hernandez mendadak berakhir dengan cepat. Dalam enam laga terakhir mereka hanya bisa dua kali menang. Rentetan hasil buruk itu antara lain membuat mereka kandas di Liga Europa.
Kekalahan terakhir mereka derita dari Rayo Vallecano, dengan skor 0-1, di Camp Nou, Senin dinihari, 25 April 2022. Kekalahan ini jadi yang ketiga dialami secara beruntun di Camp Nou.
Sepanjang sejarah Barcelona, mereka mengalami rentetan hasil buruk di kandang seperti itu untuk kedua kalinya. Sebelumnya, catatan buruk serupa dialami di masa Louis van Gaal, meliputi dua musim: 1997-98 dan 1998-99.
Simak hasil enam laga terakhir Barcelona (dua kali menang, tiga kali kalah, sekali seri):
- 07-04-22: Eintracht Frankfurt 1-1 Barcelona (Liga Europa)
- 10-04-22: Levante 2-3 Barcelona (La Liga)
- 14-04-22: Barcelona 2-3 Eintracht Frankfurt (Liga Europa)
- 18-04-22: Barcelona 0-1 Cadiz (La Liga)
- 21-04-22: Real Sociedad 0-1 Barcelona La Liga)
- 24-04-22: Barcelona 0-1 Rayo Vallecano (La Liga).
Apa yang salah dengan Barcelona? Pernyataan Sergio Busquets, gelandang Barcelona, bisa menjadi salah satu jawabannya. Di kandang, mereka kerap kebobolan cepat lalu pihak lawan menutup diri dengan pertahanan berlapis.
"Kami merasa sangat sulit untuk memenangkan pertandingan di kandang saat ini. Kami kebobolan gol sangat awal dan itu membuatnya semakin sulit bagi kami, kemudian Anda sedikit lebih menderita," kata dia.
Pemain Barcelona, Sergio Busquets. (instagram/@5sergiob)
"Kemudian mereka menutup diri dan mempertahankan keunggulan. Saat Anda tidak efektif di kedua area, itu juga menjadi sulit."
Efektivitas permainan saat menghadapi skema bertahan lawan masih menjadi pekerjaan rumah Barcelona.
“Kami berada dalam dinamika negatif di Camp Nou. Kami belum dapat memanfaatkan permainan yang kami miliki, dan kami akhirnya sejajar dengan Sevilla," kata dia.
"Mungkin di babak kedua kami perlu menempatkan lebih banyak pemain menyerang dan bermain untuk permainan. Kami memiliki umpan silang, kami memiliki peluang, tetapi itu tidak terjadi."
Selanjutnya: Apa Kata Xavi?