Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Novak Djokovic: Keputusan Melarang Petenis Rusia di Wimbledon Salah

image-gnews
Tennis - ATP Masters 1000 - Madrid Open - Caja Magica, Madrid, Spain - May 3, 2022 Serbia's Novak Djokovic reacts during his second round match against France's Gael Monfils REUTERS/Juan Medina
Tennis - ATP Masters 1000 - Madrid Open - Caja Magica, Madrid, Spain - May 3, 2022 Serbia's Novak Djokovic reacts during his second round match against France's Gael Monfils REUTERS/Juan Medina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic melontarkan kritik atas keputusan Wimbledon melarang pemain Rusia dan Belarusia dari turnamen tenis lapangan rumput tersebut. Menurut dia, keputusan larangan tersebut salah dan mengabaikan rasa hormat.

All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengambil keputusan menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu. Belarusia dianggap menjadi pendukung kebijakan Presiden Vladimir Putin tersebut.

Akibat keputusan larangan tersebut, Wimbledon kehilangan poin penentuan peringkat oleh ATP dan WTA Tours karena keputusannya untuk mengecualikan pemain dari kedua negara. Peringkat menentukan kemampuan pemain untuk memasuki acara utama dan penentuan unggulan.

“Pada level pribadi, tentu saja, tanpa mendapatkan kesempatan untuk bermain dan mempertahankan 4.000 poin dari Australia dan Wimbledon, saya akan kehilangan poin tahun ini. Saya sangat terpengaruh oleh keputusan itu,” kata Djokovic dikutip dari Reuters.

Djokovic, yang melewatkan Australia Open 2022 karena polemik vaksinasi COVID-19 dengan pemerintah Australia, menilai tanggapan ATP dan WTA terhadap keputusan Wimbledon adalah reaksi terhadap kesalahan.

“Secara kolektif saya senang para pemain berkumpul dan menunjukkan kepada Grand Slam bahwa ketika ada kesalahan yang terjadi, kami harus menunjukkan bahwa akan ada beberapa konsekuensinya,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya pikir itu larangan Wimbledon adalah keputusan yang salah. Saya tidak mendukung itu sama sekali. Tetapi pada saat ini, kebijakan itu juga menjadi subjek yang sensitif dan apa pun yang Anda putuskan akan menciptakan banyak konflik. Sayangnya tidak pernah ada komunikasi yang kuat yang datang dari Wimbledon. Itu sebabnya saya pikir itu salah," ujar Djokovic.

Badan pengatur tenis sendiri telah melarang Rusia dan Belarusia dari kompetisi tim internasional. Namun, mereka mengizinkan pemain dari kedua negara untuk bersaing sebagai pemain netral.

Langkah Wimbledon telah dikutuk oleh badan pengatur tenis sebagai tindakan diskriminatif. "Ini adalah situasi yang sangat unik dan aneh, tetapi Grand Slam adalah Grand Slam," kata Djokovic, seraya menambahkan bahwa dia berencana untuk bermain di turnamen tersebut.

"Wimbledon selalu menjadi impian saya sejak saya masih kecil. Saya tidak melihatnya hanya sebagai poin atau jumlah hadia, tetapi harus ada beberapa standar dengan saling menghormati. Ini adalah salah satu dari jenis keputusan di mana akan selalu ada seseorang yang akan lebih menderita," ujar Djokovic.

Baca juga : Novak Djokovic Berjuang Kembali ke Performa Terbaik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

3 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.