TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Masters 2022 kembali menampilkan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan langsung olahraga bulu tangkis. Setelah nyaris dua tahun tak bisa hadir di arena, penonton kini bisa hadir dalam turnamen yang berlangsung di Istora GBK Senayan Jakarta, sejak Selasa, 7 Juni 2022.
Kebanyakan dari penonton itu merupakan penggila cabang olahraga tepok bulu yang telah dua tahun menahan dahaga tak dapat menyaksikan Indonesia Masters dan Indonesia Open akibat pandemi COVID-19.
Kini Istora Senayan pun kembali ke fitrahnya sebagai rumah bulu tangkis Indonesia, dengan menggelar dua turnamen internasional berkelas BWF Super 500 dan Super 1000 secara berurutan di bulan Juni.
Secara teknis, kali terakhir Istora menggelar ajang bulu tangkis adalah Indonesia Masters 2020 di bulan Januari saat pemerintah belum mengeluarkan status pandemi yang kemudian diikuti arahan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seantero negeri.
Penonton menyaksikan pertandingan Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istoran Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022. Daihatsu Indonesia Masters 2022 tersebut digelar dari 7-12 Juni 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Saat itu seluruh kegiatan di luar rumah dibatasi atau bahkan dilarang, termasuk hajatan kompetisi seluruh cabang olahraga yang ikut mandeg akibat pagebluk berskala global.
Oleh karenanya, Istora yang kembali menggelora oleh sorak sorai penonton setelah dua tahun sunyi menjadi kabar baik bagi sejumlah peserta turnamen.
Respon positif dilontarkan ganda putri peringkat satu dunia Chen Qin Cheng/Jia Yi Fan yang akhirnya bisa kembali berlaga di Istora dengan suasana yang kembali ramai.
Bagi pasangan asal Negeri Tirai Bambu ini, Istora tidak hanya menjadi saksi keberhasilan mendulang gelar juara Indonesia Open 2017, tapi juga menjadi arena dengan aura meriah yang bahkan langka ditemukan di China.
"Sudah lama sekali rasanya tidak mendengar teriakan penonton, sangat menyenangkan. Lokasi ini berbeda dengan tempat lain. Kalau di China, keramaian seperti ini hanya bisa ditemukan saat Lin Dan bermain. Dia sangat populer di China. Tapi di sini selalu ramai setiap saat," tutur Yi Fan.
Menurut mereka, setiap sorakan dan lengkingan penonton menjadi suntikan motivasi untuk menekuk perlawanan musuh di lapangan. Istora merupakan arena yang sangat berkesan, mereka menyebutkan.
Tak hanya diutarakan pemain asing, sederet atlet tuan rumah pun sepakat bahwa terisinya bangku-bangku di tribun Istora Senayan menandakan tersedianya kucuran semangat tanpa batas agar tampil maksimal di kandang.
Shesar Hiren Rhustavito menuturkan, Indonesia Masters dan Indonesia Open kali ini akan berbeda karena akhirnya dilengkapi kehadiran penonton.
Meski kedua turnamen ini sudah sempat digelar tahun lalu di Bali, namun pelaksanaannya dilakukan lewat pranata gelembung sehingga haram bersentuhan dengan komunitas dari luar acara.
Ia menilai peserta baik dalam dan luar negeri akan bersuka cita dengan pelaksanaan tahun ini. Indonesia yang dikenal dengan pecinta bulu tangkisnya yang militan, akan kembali menggelar dua turnamen prestisius lengkap dengan elemen penggembiranya.
Penggemar dan penonton adalah ialah motivasi tersendiri bagi para atlet untuk menciptakan kemenangan. Tidak ada rasa grogi untuk balik tampil di depan ribuan pasang mata, katanya.
"Setelah dua tahun tanpa penonton, pasti akan ramai dan antusiasme sangat bagus. Banyak penggemar bisa menambah semangat pemain Indonesia agar bisa juara," tutur Shesar.
Selanjutnya: Pemain Butuh Adaptasi