Dengan tambahan amunisi itu, pelatih Jakarta Sananta, Benny Martarius mengaku optimistis mendulang kemenangan pada dua pertandingan di seri lima yang akan digelar di GOR Bumi Sriwijaya, Palembang. “Apalagi menjelang allstar (minggu lalu) ada jeda selama dua minggu, sehingga persiapan juga semakin segar dan semakin mantap,” katanya.
Benny tidak ragu untuk menurunkan Matt pada pertarungan menghadapi dua tim kuat. Padahal, jeda waktu sebelum pertandingan hanya tinggal tersisa sekitar tiga hari saja. Hari Jumat nanti, Sananta akan lebih dahulu menghadapi Jakarta BNI Taplus. Baru kemudian pada hari selanjutnya, Sananta akan dijamu tim tuan rumah Palembang Bank Sumsel. “Dua hari cukup untuk adaptasi, apalagi dia berada pada posisi open,” kata Benny.
Matt bergabung ke dalam tim atas rekomendasi pemain asal AS lain, Nick Scheftic, yang sudah lebih dulu memperkuat Jakarta Sananta sejak seri ketiga. “Dia (Nick) pun yang akan membantu proses adaptasi agar bisa lebih baik lagi saat bermain nanti,” kata Benny.
Baik Benny maupun Nick mengaku tantangan berat akan datang dari dua lawannya itu. "Sumsel yang cukup berat untuk dihadapi. Mereka memiliki tiga pemain asing." kata Nick. Oleh karena itu, Benny mengaku akan lebih mengasah kekuatan mental anak-anak asuhnya. "Mereka harus bisa menjaga irama permainan sejak awal. Jangan sampai lengah dengan penampilan lawan, bagaimanapun kondisi mereka," tegas Benny.
Benny menyatakan ingin mengejar posisi empat besar sehingga harus bisa menggaet kemenangan di Palembang nanti. “Memang itu yang menjadi target kami,” katanya.
Sampai dengan akhir putaran pertama ini, Sananta berada di urutan ketiga klasemen sementara. Surabaya Samator masih memimpin di puncak klasemen dengan nilai 10 diikuti Bantul Yuso Tomkins yang juga mengantongi nilai 8 seperti Sananta.
EZTHER LASTANIA