TEMPO.CO, Jakarta - Taliban melarang binaragawan Afghanistan menggunakan pakaian terbuka, baik ketika latihan maupun saat berkompetisi. Mereka diwajibkan menggunakan celana yang menutupi aurat, yakni bagian pusar hingga lutut.
“Area dari pinggang sampai di bawah lutut dilarang dibuka. Mereka harus menutupi bagian tubuh mereka itu,” kata otoritas Taliban, pada Ahad, 3 Juli 2022.
Sebenarnya aturan ini telah diberlakukan sejak awal Juni 2022 lalu. Sumber-sumber lokal di provinsi Ghazni melaporkan bahwa kelompok Taliban telah melarang kompetisi binaraga menggunakan seragam olahraga tertentu di provinsi tersebut. Salah satunya adalah kompetisi binaraga di Stadion Olimpiade di pusat provinsi, Taliban menentang atlet binaragawan berpakaian minim.
Mengutip dari gandhara.rferl.org, warga Afghanistan telah menggunakan media sosial untuk melampiaskan kemarahan mereka pada pembatasan Taliban pada binaraga. “Taliban berkonflik dengan segala sesuatu yang indah,” Sajjad Nuristani, seorang jurnalis dan pelatih kebugaran, lewat cuitan pada 10 Juni 2022. “Olahraga dan memiliki tubuh yang bugar bukanlah kejahatan.”
Sementara itu, Direktur Departemen Kebajikan dan Kebaikan Provinsi Herat Sheikh Aziz-u-Rahman, dalam sebuah pernyataan menyampaikan masyarakat Afghanistan seharusnya senang karena mereka masih diizinkan melakukan binaraga. Bagaimanapun, kata dia, area tubuh bawah termasuk aurat dan harus ditutupi. Akibatnya, kini Binaragawan Afghanistan harus mengenakan celana panjang selutut, bukan celana sangat pendek super ketat.
“Orang-orang muda harus senang bahwa kami (masih) mengizinkan mereka melakukan binaraga,” kata Aziz-u-Rahman.
Sejak Taliban menguasai negara itu, mereka memberlakukan pembatasan ketat terhadap warganya. Binaragawan Afghanistan takut akan masa depan olahraga itu di bawah kekuasaan Taliban. Penyelenggara kompetisi mengatakan, kontes binaraga nasional baru-baru ini di Kabul diadakan secara tertutup dengan jumlah juri yang terbatas dan tidak ada penonton untuk menghindari kemarahan Taliban.
Pada Mei 2022 lalu, sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Taliban juga mengeluarkan dekrit yang memberlakukan pembatasan pada wanita Afghanistan, dan mengkriminalisasi pakaian mereka. Bahkan hukuman pidana diberikan untuk pelanggaran kode pakaian untuk wanita. Departemen Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengumumkan diwajibkan bagi semua wanita Afghanistan mengenakan jilbab.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Taliban Larang Perempuan Olahraga, Atlet Sepeda Afghanistan Pindah ke Kanada
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.