TEMPO.CO, Jakarta - Jonatan Christie mengatakan modal kemenangannya atas wakil India Parupalli Kashyap pada babak pertama Singapore Open 2022 pada Rabu, 13 Juli 2022, adalah kepercayaan diri yang kuat. Ditambah optimisme, kepercayaan dirinya membuat ia bisa mengeluarkan semua rencana permainannya.
"Dari awal saya yakin bisa mengatasi dia. Apalagi dia kini sudah tidak muda lagi. Dulu di Malaysia Masters 2015, saya juga hampir menang. Hanya saat itu saya baru naik tampil ke level super series, sementara dia saat itu masih bagus juga penampilannya," ujar Jonatan dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Jonatan mampu memegang kendali permainan sejak awal. Hanya dalam 37 menit, Jonatan menang 21-14, 21-15 atas Parupalli.
Jonatan sudah mencoba beradaptasi dengan membaca arah angin, kondisi lapangan, dan laju shuttlecock yang relatif berbeda dengan di Malaysia pekan lalu. Adaptasi yang cepat membuatnya tak banyak mengubah strategi dan pola permainan di turnamen sebelumnya.
"Cuma saya harus tahu saat menang angin harus memukul shuttlecock seperti apa, dan sebaliknya saat kalah angin juga harus bagaimana. Harus pintar-pintar menyiasatinya," kata Jonatan.
Berbekal performa yang prima, pada babak kedua turnamen dengan level BWF Super 500 ini Jonatan akan bertemu Kodai Naraoka dari Jepang. Dalam pertemuan terakhir di Korea Open 2022, unggulan kelima juga mampu mengatasi perlawanan Naraoka dengan kemenangan dua gim langsung 21-16, 21-11.
"Untuk menghadapi pertemuan besok, tinggal menerapkan bagaimana strategi dan pola permainan yang pas saja. Baik itu saat kondisi menang angin atau saat kalah angin. Sebab saat di Korea lalu, shuttlecock-nya lambat, sementara di sini terasa lebih cepat," katanya.
Gregoria Mariska Tunjung. ANTARA/Sigid Kurniawan
Di nomor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, juga mengakui kepercayaan diri yang meningkat membuatnya mampu bermain lepas dan mampu menerapkan strategi di babak pertama. Ia berhasil tampil dominan dan menyingkirkan wakil Amerika Serikat, Lauren Lam, dalam waktu 27 menit dengan skor 21-16, 21-13.
"Secara keseluruhan, penampilan saya hari ini oke. Saya makin percaya diri dan juga lebih nyaman hari ini. Saya bisa lebih yakin untuk bermain lepas. Meski begitu, tetap harus ada yang perlu ditingkatkan karena tadi juga masih banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Gregoria.
Menurut pelatih tunggal putri Rionny Mainaky, ada progres positif yang terus ditunjukkan Gregoria. Dari hasil di Malaysia Masters lalu, juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu menunjukkan grafik yang makin membaik. Tak hanya dari sisi ketrampilan, penampilan, teknik, dan cara main, tetapi juga ada kemajuan dalam hal non teknis seperti kepercayaan diri dan semangat juang.
"Tadi yang saya lihat saat bertanding, faktor-faktor nonteknis yang selama ini kerap menghambat penampilan Gregoria di lapangan sudah mulai hilang. Ini tentu hal yang positif," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI itu.
"Memang masih ada juga kesalahan, buangan bolanya salah atau pukulannya tanggung. Tetapi dari secara keseluruhan sudah baik. Dalam strategi permainan dan adaptasi dalam menguasai angin, Gregoria sangat baik hari ini. Dia juga sangat cerdik dalam mengatur pola permainan," kata Rionny.
Ia berharap Gregoria bisa tampil konsisten untuk mengatasi Zhang Yi Man asal Cina di babak kedua Singapore Open 2022. Babak 16 besar ajang BWF World Tour Super 500 ini akan berlangsung pada Rabu, 13 Juli 2022.
Baca juga : Rekap Hasil Singapore Open 2022 Rabu 13 Juli, Indonesia Punya 12 Wakil di Babak 16 Besar