TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 Junas Miradiarsyah membenarkan ihwal insiden konflik yang terjadi antara Timnas basket Yordania dan Lebanon. Melalui keterangan tertulis, Junas menjelaskan kericuhan terjadi di Hotel Fairmont, tepatnya di lift salah satu lantai tempat penginapan seluruh tim peserta pada Ahad siang, 24 Juli 2022.
Peristiwa bermula saat tim Lebanon yang kembali ke hotel setelah latihan. Beberapa pemain langsung menuju ruang makan sementara satu pemain Lebanon sendirian naik menggunakan lift menuju kamarnya.
Dalam perjalanan menuju kamar, lift berhenti di lantai yang dihuni tim Yordania. Salah satu pemain Yordania menarik pemain tersebut dan terjadi kericuhan. Pemain bersangkutan kemudian memberi tahu rekannya yang tengah makan di lantai dasar.
Para pemain ini kemudian naik menuju lantai tempat rekannya tersebut mendapatkan peristiwa tidak menyenangkan. Dalam perjalanan menuju lantai tersebut, sejumlah pemain Lebanon kemudian bertemu delegasi Yordania dan terjadi kericuhan.
Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup atau Piala Asia FIBA 2022 langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk antisipasi kejadian berlanjut. Pengamanan di hotel tempat menginap pun ditambah dengan kehadiran personel kepolisian.
"Benar ada kericuhan yang terjadi melibatkan tim Yordania dan Lebanon. Meski ini terjadi di luar lapangan, penanganan keamanan di lokasi sebagai LOC langsung mengambil langkah-langkah responsif dan antisipatif dengan berkoordinasi dengan kepolisian demi menjadikan kondisi kembali kondusif," kata Junas.
Menurut Junas, sebagai panitia sudah melaporkan kejadian tersebut kepada federasi bola basket internasional atau FIBA. Junas menyampaikan, saat ini kondisi dan keamanan pasca kericuhan sudah dalam kendali panitia.
Sebelumnya, pelatih Yordania Wesam Al-Sous mengatakan serangan tersebut menjadi salah satu faktor non-teknis yang mengganggu permainan sehingga kalah dari Selandia Baru dalam laga perebutan tempat ketiga FIBA Asia Cup 2022.
Dalam pertandingan di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Timnas basket Yordania kalah dari Selandia Baru dengan skor 75-83. Wesam menyatakan tidak tahu menahu soal insiden yang terjadi antarpemain.
"Saya, asisten, pelatih kebugaran, mendapat serangan dari tim nasional Lebanon. Saya tidak tahu alasannya mengapa terjadi seperti itu. Bahkan satu di antara mereka memegang senjata tajam. Saya tidak tahu siapa namanya," kata Wesam dalam konferensi pers usai laga melawan Selandia Baru.
Wesam dalam kesempatan tersebut tak secara rinci menjelaskan penyebab dari insiden tersebut. Namun, dia menegaskan tidak akan memperpanjang atas peristiwa yang terjadi.
"Saya tidak akan memperpanjang atas kejadian tersebut. Kami sebagai Yordania tidak akan melakukan tindakan apa pun dan akan melihat sejauh mana kami mentoleransi kejadian tersebut," kata pelatih Timnas basket
Yordania.