TEMPO.CO, Jakarta - Petenis muda Indonesia melakoni debut profesional di gelaran Amman International Championship 2022. Bermain dari babak pertama kualifikasi, mereka mendapatkan pengalaman yang berharga di Lapangan Tennis The Sultan Hotel and Residence, Ahad 7 Agustus 2022.
Dari lima belas petenis nasional yang berlaga, lebih dari separuhnya malang melintang dalam turnamen junior baik nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya Gunawan Trismuwantara, Aldhito Dwi, Claudio Renaldi Lumanauw, Tegar Abdi dan Renaldi Aqilla Salim.
Renaldi Aqilla Salim yang masih berusia 16 tahun ini pun mengaku kaget dengan level permainan pada jenjang profesional. Meskipun demikian, juara turnamen International Tennis Federation (ITF) Junior Grade 5 di Yogyakarta ini tetap yakin akan kemampuannya dalam pertandingan melawan Matsuda, petenis Jepang dan unggulan kedua babak kualifikasi.
"Di turnamen ini, saya mencari pengalaman bertanding melawan petenis profesional berbagai negara dan juga untuk memperkaya cara bermain saya," ujarnya, kepada Tempo.co, Senin 8 Agustus 2022.
Senada, Dwi Ari Setyadi, pengamat tenis Indonesia, menyatakan bahwa manfaat terbaik dari gelaran ini adalah pertandingan yang berkualitas bagi para petenis muda. Turnamen entry level ini, menurutnya, adalah batu pijakan untuk meniti karier profesional.
Namun, pijakan pertama ini tentu tidak selalu melenakan. Gunawan Trismuwantara dan Aldhito telah gugur. Meskipun gagal melangkah, mereka menghadirkan perlawanan yang gemilang. Gunawan melakoni pertandingan sepanjang dua jam lebih melawan Tai Sach, petenis asal Australia. Setelah unggul di set pertama, ia kehilangan dua set berikutnya dengan tie break pada set kedua, dan skor akhirnya 6-4 6-7(2-7) 5-10. Sementara itu, Aldhito Dwi kalah dalam dua set langsung melawan Macherla Shasank Theerta tunggal India, 6-3 6-3. Penerima wild card ini pun bertarung sepanjang satu setengah jam lebih.
Sedangkan ketiga nama lain masih berpeluang lolos sebab pertandingan mereka ditunda akibat hujan yang membasahi area senayan di hari pertama turnamen. Menghadapi penundaan ini, Renaldi Aqila akan menyiapkan diri sebaik mungkin.
Lebih lanjut, Dwi Ari Setyadi pun mengatakan, "Prospek karier petenis Indonesia itu baik sejauh berani bekerja keras dan mau keluar kandang." Selain itu, ia menambahkan bahwa beasiswa pendidikan universitas di Amerika Serikat pun terbuka lebar bagi petenis muda apabila tidak ingin langsung terjun ke jenjang profesional. "Kuncinya adalah jangan hanya jago kandang," kata dia.
PRAMODANA
Baca: 3 Petenis Nasional Lolos Kualifikasi Awal Amman International Championship 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.