TEMPO.CO, Jakarta - Zainudin Amali resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga. Memilih berfokus pada jabatan baru sebagai wakil ketua umum PSSI, ia berharap penggantinya dapat melanjutkan pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan melanjutkan sejumlah agenda olahraga hingga 2024.
"Khususnya di bidang olah raga kita punya Perpres No 86/2021 dan Undang-undang Keolahragaan, itu yang harus segera didorong, misalnya undang-undang perlu turunannya, PP (Peraturan Pemerintah) dan sebagainya itu harus," kata Zainudin Amali di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis, 9 Maret 2023.
Amali secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menpora kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Surat itu diberikan di tengah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. "Desain Besar Olahraga Nasional karena ini sudah jalan, harus didorong, dipicu lagi untuk implementasinya," ujar dia.
"Dari awal kami sepakat ini tidak sekadar peraturan presiden di atas kertas, tapi harus bisa diimplementasikan. Makanya ketuanya, Pak Wapres (Wakil Presiden Ma'ruf Amin) langsung, anggotanya menteri-menteri, di provinsi ada gubernur kemudian bupati walikota, itu saja yang dikerjakan," kata politikus Partai Golkar tersebut.
Selain itu, Amali juga mengingatkan sejumlah kegiatan olahraga yang akan berlangsung tahun ini. Ia berharap para atlet meraih prestasi pada ajang SEA Games di Kamboja dan Asian Games di China pada 2023 serta Olimpiade di Paris pada 2024.
"Kualifikasi sudah jalan dari sekarang untuk Olimpiade Paris 2024. Pekerjaan-pekerjaan ini sedang dikerjakan. Kami sudah rapat dengan 'tim review', kemungkinan kita akan kehilangan banyak medali karena banyak cabang olahraga saat kita menjadi juara umum di (SEA Games) Vietnam lalu tidak dimainkan (tahun ini), maka harus dicari penggantinya," kata Amali.
Namun, ia menjelaskan bahwa pemerintah tidak menjadikan SEA Games sebagai sasaran prestasi olahraga nasional. "Dia (SEA Games) hanya sasaran antara. Saya juga tetap memberi dukungan sepanjang menpora baru minta masukan atau mengajak diskusi, pasti saya bantu karena secara emosional saya terlibat dari awal tentang DBON dan UU No 11 tentang Keolahragaan. Saya juga masih di lingkungan yang sama," ujar dia.
Pada 20 Februari lalu, Amali menyebutkan Presiden Jokowi telah mengizinkannya untuk berfokus mengurus sepak bola nasional setelah terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI. Belum menerima surat pengunduran diri secara resmi, Jokowi pun belum memutuskan nama pengganti Amali.
Sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Amali dan Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan mengecek kesiapan enam kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei hingga 11 Juni.
"Pada 21-27 Maret FIFA akan datang untuk mengecek kesiapan, masih tetap sampai hari ini ada di enam kota, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Palembang, dan Bali kecuali nanti ada keputusan FIFA berikutnya. Saya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI bersama-sama Pak Erick akan meninjau langsung dan kita berkomunikasi dengan pemda," tutur Amali.
Amali meminta agar pemerintah daerah yang kotanya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dapat segera mempercepat persiapan dan melaporkan bila ada kekurangan dalam persiapan itu.
"Jangan sampai kota itu tereliminasi. Sudah pernah ada kejadian kalau tidak salah di Kosta Rika dari rencana di beberapa kota akhirnya diperkecil jadi tinggal tiga kota. Itu kewenangan FIFA, kita hanya menyiapkan saja, jadi saya imbau kepada teman-teman pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang ketempatan venue baik venue utama maupun latihan tolong segera," ujar dia.
Selanjutnya PSSI, menurut Amali juga akan mendiskusikan kegagalan Timnas Indonesia U-20 melaju di Piala Asia U-20 di Uzbekistan. Indonesia tersingkir dari ajang Piala Asia U-20. Skuad besutan Shin Tae-yong itu duduk di posisi ketiga Grup A dengan empat poin. "Belum (evaluasi) kan mereka belum pulang tentu akan didiskusikan," kata Amali.
Pilihan Editor: Ada Aksi Penolakan ke Timnas Israel Jelang Piala Dunia U-20, Ini Peringatan Kemenpora