TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia asal Polandia, Iga Swiatek, mengatakan tenis melewatkan kesempatan untuk mengirim pesan kuat ke Moskow dengan gagal memberlakukan larangan menyeluruh terhadap pemain dari Rusia dan Belarusia setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Tahun lalu, Wimbledon melarang pemain dari kedua negara tersebut tampil turnamen grand slam itu setelah invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus. Namun penyelenggara turnamen lapangan rumput itu mengatakan pada Maret lalu bahwa mereka sekarang akan menerima petenis Rusia dan Belarusia sebagai atlet netral.
Wimbledon 2022 adalah yang pertama kalinya petenis dikeluarkan karena kewarganegaraan sejak era pasca-Perang Dunia Kedua, ketika pemain Jerman dan Jepang dilarang mengikuti kejuaraan.
"Setelah Perang Dunia Kedua, pemain Jerman tidak diizinkan serta (pemain) Jepang dan Italia, dan saya merasa hal semacam ini akan menunjukkan kepada pemerintah Rusia bahwa mungkin itu tidak sepadan," kata Swiatek kepada BBC pada Rabu, 5 April 2023.
"Kami hanyalah atlet, bagian kecil di dunia, tetapi olahraga sangat penting dan olahraga selalu digunakan untuk propaganda. Tenis, sejak awal, bisa sedikit lebih baik dalam menunjukkan kepada semua orang bahwa pemain tenis menentang perang.”
"Tenis tidak berjalan seperti itu, tapi sekarang akan sangat tidak adil bagi pemain Rusia dan Belarusia untuk melakukan itu karena keputusan ini seharusnya dibuat setahun yang lalu.”
Pemain Rusia dan Belarusia telah berkompetisi dalam tur dan grand slam lainnya sebagai atlet netral. Petenis Belarusia Aryna Sabalenka, yang menjuarai Australian Open 2023, mengatakan dia berjuang untuk memahami "kebencian" di ruang ganti.
Swiatek menggambarkan suasana ruang ganti sebagai ‘cukup tegang’. "Bukan salah mereka memiliki paspor seperti itu, situasi mereka cukup rumit dan sulit bagi mereka untuk berbicara lantang tentang itu," kata pemain berusia 21 tahun itu.
"Di sisi lain, kita semua memiliki semacam dampak dan apa pun yang akan membantu menghentikan agresi Rusia, kita harus mengambil jalan itu dalam hal keputusan yang dibuat oleh federasi.”
REUTERS
Pilihan editor: Orleans Masters 2023: Ester Nurumi Tri Wardoyo Mendapat Pengalaman Tak Terlupakan dalam Debutnya
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.