Damir seharusnya bersyukur anaknya mampu menjadi petenis papan atas dunia. Namun karena kelakuannya yang temperamen, suka mabuk-mabukan dan anarkis, akhirnya harus menerima hukuman akibat kelakuannya sendiri. Damir Dokic ditangkap di rumahnya di Serbia Utara karena mengancam akan menembak kantor kedutaan Australia dengan roket .
Menteri dalam negeri Serbia Ivica Dacic, yang dikutip Harian Blic, mengatakan bahwa ancaman Damir Dokic langsung ditanggapi oleh kepolisian karena telah mengancam diplomat asing. Saat ini, Damir masih diinterogasi.
Dokic mengatakan kalau dia marah karena dalam wawancara majalah olahraga dan gaya hidup di Australia, dilaporkan bahwa dia suka memukuli anaknya.
Blic yang mengutip pernyataan Damir yang mengatakan bahwa pengakuan Jelena bahwa dia sering disiksa, bahkan secara jelas dikatakan ingin membunuh. “Tidak seorang anak pun yang dipukuli anaknya seperti itu,” aku Jelena, dalam majalah itu.
Dokic yang berusia 26 tahun, menjauhkan diri dari ayahnya dan memutuskan meninggalkan keluarganya tahun 2002 untuk lari dari penyiksaan.
Jelena Dokic lahir di Yugoslavia -sebelum pecah menjadi Serbia--, kemudian hijrah ke Sydney dengan keluarganya sejak kecil dan menjadi wakil dari negeri Kanguru itu untuk tampil di Olimpiade 2000. Dia kembali mengumumkan kepindahan kewarganegaraannya ke Serbia pada tahun 2001, kemudian kembali lagi ke Australia pada tahun 2006.
Dokic telah memenangi lima turnamen WTA dan mencapai peringkat empat dunia pada tahun 2002. Setelah berjuang dari cedera beberapa tahun, Dokic kembali berhasil mencapai perempat final di Australia Open, Januari. Kini dia peringkat 74 dunia.
AP| NUR HARYANTO