TEMPO.CO, Jakarta - Atlet seluncur es Yuzuru Hanyu baru-baru ini disoroti para penggemarnya. Atlet yang terkenal dengan jukukan Pangeran Es itu mengumumkan pernikahannya.
Tentang Yuzuru Hanyu
Yuzuru Hanyu skater atau atlet seluncur es profesional asal Jepang. Ia lahir di Sendai, Jepang pada 7 Desember 1994. Dikutip dari Britannica, Yuzuru mulai bermain seluncur pada usia empat tahun. Ia terinspirasi dari skater terkenal Jepang Takeshi Honda dan Shizuka Arakawa dari alumni sekolahnya.
Yuzuru meningkatkan permainanya setelah menonton duel sengit antara skater Rusia Aleksey Yagudin dan Yevgeny Plushenko di Olimpiade Musim Dingin 2002. Yuzuru melakukan debut pertamanya di Kejuaraan Pemula Jepang 2004.
Dalam kompetisi kategori pemula B itu, Yuzuru memenangkan medali emas. Dua tahun setelahnya, Yuzuru tampil di Kejuaraan Pemula Jepang 2006 dan berhasil menyabet medali perunggu. Ia mendaftar dirinya untuk ikut berkompetisi di Kejuaraan Junior Jepang 2006–2007.
Merujuk The Famous People.com, pada 2007 Yuzuru mendapat medali emas di ajang 2007 Japan Novice Championships di kategori Novice A. Adapun medali perunggu 2007–2008 Japan Junior Championships. Yuzuru mengawali debut internasional tingkat juniornya di acara Grand Prix Junior ISU 2008–2009.
Ia menguasai teknik Spin Biellmann dan lompatan empat kali lipat yang membuat Yuzuru menduduki puncak di Final Grand Prix Junior. Ia memenangi Kejuaraan Junior Jepang dan meraih emas di Kejuaraan Junior Dunia 2010.
Naik ke level senior, Yuzuru ikut dalam beberapa kompetisi, seperti Piala NHK 2010, Piala Rusia 2010, dan Kejuaraan Jepang 2010–2011. Ia memenangi medali perak di kejuaraan Empat Benua 2011 dan 2013, medali perunggu di kejuaraan dunia 2012, dan medali perak di final Grand Prix di Sochi.
Yuzuru mendapat medali emas di 2012 Finlandia Trophy perak di 2012 Skate America. Adapun medali emas di 2012 NHK Trophy. Medali emas di 2013 Finlandia Trophy dan dua perak di 2013 Skate Canada International dan 2013 Trophée Éric Bompard. Ia juga mendapat emas di final Grand Prix, Fukuoka, Jepang, sebelum debutnya di Olimpiade Sochi.
Dalam debutnya di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, Yuzuru membuat rekor dunia baru dengan skor 101,45 poin dalam program singkat. Ia melakukan lompatan quadruple toe loop yang spektakuler dan triple axel yang nyaris sempurna. Yuzuru mengumpulkan 280,09 skor yang memberinya kemenangan atas skater lainnya.
Hanyu kembali berkompetisi di Kejuaraan Skating Dunia 2014 di Saitama, Jepang. Ia mendapat medali emas, kemudian mengukuhkan dirinya sebagai skater yang mampu merebut gelar Olimpiade dan skating dunia pada yang sama.
Pada 2015, Hanyu menerima gelar Grand Prix ketiganya secara berturut-turut. Ia mendapat medali perak di Kejuaraan Dunia 2015, memenangkan gelar ketiganya di Kejuaraan Nasional Jepang serta meraih medali perunggu di Trofi Tim Dunia 2015.
Masih di tahun yang sama, Yuzuru mencatatkan rekor dunia dengan total gabungan skor 322,40. Ia juga mencetak rekor dunia baru dengan total gabungan 330,43 poin dengan program pendeknya 110,95 poin dan rekor skating bebasnya dengan 219,48 poin.
Yuzuru mendapat kemenangan gelar Kejuaraan Jepang keempat berturut-turut selama musim 2015-2016. Ia menyelesaikan juara keduanya di Kejuaraan Dunia dan mempertahankan gelar Final Grand Prix selama musim 2016-2017.
Yuzuru menorehkan rekor keduanya di ice skating Olimpiade. Dikutip dari Essentially Sports, tepatnya pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, medali emas keduan dia. Pada 2019 Yuzuru memenangkan medali perak ketiganya di kejuaraan dunia dan meraih perunggu di ajang yang sama pada 2021.
Setelah dua penampilan gemilang di Olimpiade, Yuzuru gagal meraih gelarnya di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing. Cedera pergelangan kaki kanan, membuat Yuzuru Hanyu selesai di peringkat keempat.
Pilihan Editor: Dugaan Doping di Olimpiade Beijing, Skater Remaja Rusia Tetap Bisa Bertanding