TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic bulan ini membuktikan diri sebagai sosok luar biasa di lapangan tenis. Dalam usia 36 tahun ia kembali menjadi petenis nomor satu dinia. Ia juga berhasil meraih 24 gelar grand slam dengan menjuarai US Open 2023.
Catatan 24 gelar grand slam merupakan yang terhebat di kalangan petenis putra. Itu juga merupakan rekor di era open.
Namun, bila bicara soal popularitas, Djokovic kalah dengan bintang lain. Hal itu terasa bila namanya dibandingkan dengan pemain sepak bola seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Djokovic pun merasakan hal itu. Sepulang dari menjuarai US Open 2023, pekan lalu, ia menyatakan kepada media Serbia bahwa ia akan mendapat lebih banyak pengakuan bila bukan berasal dari negara kecil Eropa yang terkena dampak perang.
“Namun ada satu fakta yang pasti – jika saya tidak berasal dari Serbia, saya akan dielu-elukan dalam hal pencapaian olahraga sejak bertahun-tahun yang lalu, terutama di negara barat,” kata dia.
“Tapi itu bagian dari perjalanan saya, saya bersyukur dan bangga datang dari Serbia – karena itu, semua pencapaian ini lebih manis dan lebih memuaskan.”
Mantan juara Wimbledon 2013 yang berasal dari Prancis, Marion Bartoli, setuju dengan Djokovic soal tingkat popularitas itu.
Berbicara kepada RMC, mantan pemain peringkat 8 dunia itu berkata, “Tentu saja bukan hanya fakta bahwa dia orang Serbia. Kami tahu betul bahwa jika Novak adalah orang Amerika, dia akan memiliki patung di setiap kota," kata Bartoli.
Wanita yang kini berusia 39 tahun ini melanjutkan, “Fakta bahwa dia orang Serbia berarti dia kurang mendapat publikasi. Berasal dari negara kecil di Eropa Timur, dengan masa lalu yang menyakitkan, mempengaruhi peringkat popularitas seseorang.”
Bartoli menilai prestasi olahraga Djokovic berada pada level yang sama dengan petinju legendaris Muhammad Ali dan legenda bola basket Michael Jordan. Namun, ia kalah jauh dalam hal popularitas hanya karena ia lahir di negara kecil.
Bartoli menambahkan, “Yang saya setujui dengannya adalah bahwa datang dari negara kecil di Eropa Timur dengan masa lalu yang menyakitkan mempengaruhi peringkat popularitas seseorang."
“Ketika kita memilih atlet terbaik sepanjang masa, kita akan menempatkannya di samping siapa? Muhammad Ali dan Michael Jordan, apakah dia bisa masuk dalam kategori ini? Dari segi prestasi ya, tapi popularitasnya tidak.”
Bartoli sebelumnya mengatakan kepada Tennis365 dalam sebuah wawancara bahwa Djokovic tidak mungkin menerima cinta dan pujian yang sama dari penggemar tenis seperti Roger Federer dan Rafael Nadal.
“Jika Novak hanya memiliki satu pesaing lain, saya pikir dia akan memiliki basis penggemar yang jauh lebih besar,” katanya.
“Jadi menurut saya dia telah mendapatkan rasa hormat dari semua orang, tapi dalam hal cinta, ini sedikit berbeda. Sudah menjadi sifat manusia untuk mendukung satu atau yang lain dan Anda tidak menginginkan yang ketiga.”
Novak Djokovic saat ini membela Serbia di ajang Piala Davis. Ia sudah membantu timnya lolos ke babak perempat final.
TENNIS365 | EXPRESS
Pilihan Editor: Ferran Torres Akhiri Kutukan Lionel Messi di Barcelona