Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

image-gnews
Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)
Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan petinju legendaris asal Amerika Serikat (AS), Muhammad Ali menolak wajib militer berbuntut panjang. Kala itu, Ali sebagaimana pria AS seusianya, direkrut militer untuk membela negara dalam Perang Vietnam. Akibat penolakan itu, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot pada 29 April 1967.

Begini kisah Muhammad Ali yang memilih gelarnya dicopot ketimbang ikut berperang?

Dinukil Public Broadcasting Service (PBS), sebelum pertandingan melawan Foley, Ali mendapat kabar dirinya direkrut untuk berperang di Vietnam. Tapi dia menolak panggilan itu. Penganut agama Islam ini memang menentang keras adanya perang dan ogah terlibat karenanya.

Setelah menyatakan menolak panggilan wajib militer pada 28 April 1967, Muhammad Ali, kepada wartawan mengatakan alasannya enggan ikut Perang Vietnam. Ali, yang mengaku menerapkan ajaran Islam dalam bertinju, juga beralasan menolak karena agamanya tersebut.

“Dengan kesadaran saya sebagai Muslim dan keyakinan pribadi saya sendiri, saya mengambil pendirian saya dalam menolak panggilan untuk dilantik,” katanya begitu keluar dari markas tentara di Houston. “Saya menemukan bahwa sesuai kepercayaan saya, saya tidak dibenarkan menerima panggilan seperti itu. Saya bergantung pada Allah sebagai hakim terakhir dari tindakan-tindakan yang disebabkan oleh hati nurani saya sendiri,” kata dia.

Tapi keputusan pria kelahiran 17 Januari 1942 itu memicu kontroversi. Penggemar Ali mendukungnya, tapi publik juga ramai mencemooh. Sebab, semua warga pria AS berusia antara 18 tahun dan 26 tahun wajib mengikuti panggilan perang. Ali yang saat itu berusia 25 tahun pun dinyatakan bersalah.

Ali kudu menjalani sidang di Houston dengan tuduhan melanggar ketentuan tentang wajib militer. Pada 20 Juni 1967, Ali dinyatakan bersalah oleh juri pengadilan Houston. Menurut laporan New York Times, Ali dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda 10 ribu dolar AS. Penelusuran Tempo di in2013dollars.com, jumlah itu setara dengan 129,598 dolar AS saat ini. Itu setara Rp 2.107.691.153.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ali juga dilarang bertinju selama tiga tahun. Tapi sanksi itu berakhir ketika dia keluar pada 1970 setelah tiga tahun di penjara. Saat itu ia bebas bersyarat karena kasusnya diajukan banding. Ali kembali ke ring pada 26 Oktober 1970 setelah mendapatkan lisensinya lagi. Ia bahkan mengalahkan Jerry Quarry di Atlanta pada ronde ketiga setelah tiga tahun absen.

Pada 8 Maret 1971, Ali melawan Joe Frazier dalam Fight of the Century. Dia kalah setelah 15 ronde. Itu kekalahan pertamanya dalam karier tinju profesional.

Pada 28 Juni 1971, Mahkamah Agung AS akhirnya membatalkan hukuman Muhammad Ali. Ali yang mestinya dipenjara sampai 1972, pun bebas lebih cepat. Tiga tahun kemudian, 1974, Ali mewangikan namanya lagi dengan menyabet gelar juara dunia kembali. Ali mendapat gelar kelas berat dua kali selama era 1970-an itu, memenangi pertarungan terkenal melawan Joe Frazier dan George Foreman.

Setelah itu Ali akhirnya memutuskan pensiun dari tinju pada 1981, saat usianya masih 39 tahun. Pada 2005, Ali mendapat penghargaan Presidential Medal of Freedom. Dia juga dianggap sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan sebagai aktivis sosial yang gigih melawan ketakadilan rasial dan sosial.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | KAKAK INDRA PURNAMA | YUDONO YANUAR | WASHINGTON POST | THE ENTERPRISE

Pilihan Editor: Tolak Ikut Perang Vietnam, Ali: Keyakinan Saya Melarangnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadwal Tinju Dunia Akhir Pekan: Oleksandr Usyk vs Tyson Fury, Perebutan Gelar Juara Sejati Kelas Berat

6 jam lalu

Tyson Fury dan Oleksandr Usyk. (foto: top rank)
Jadwal Tinju Dunia Akhir Pekan: Oleksandr Usyk vs Tyson Fury, Perebutan Gelar Juara Sejati Kelas Berat

Jadwal duel besar di ring tinju dunia akan hadir akhir pekan ini. Oleksandr Usyk dan Tyson Fury akan berebut gelar juara sejati kelas berat.


Sejumlah Barista Ternama Indonesia, Ada Mikael Jasin Juara Dunia di World Barista Championship 2024

3 hari lalu

Mikael Jasin, juara 1 kategori Indonesia Barista Cup (IBC) dalam ajang Indonesia Coffee Event (ICE) 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Sejumlah Barista Ternama Indonesia, Ada Mikael Jasin Juara Dunia di World Barista Championship 2024

Barista Indonesia makin mendapat pengakuan setelah Mikael Jasin berhasil juara World Championship Barista. Ini deretan barista ternama Indonesia.


Nasib Yang Siha setelah Hengkang dari Grup K-Pop Noir

4 hari lalu

Siha Noir. instagram/yang.si.ha
Nasib Yang Siha setelah Hengkang dari Grup K-Pop Noir

Yang Siha mantan anggota grup K-Pop Noir akan mendaftar wajib militer atau wamil


Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

10 hari lalu

Canelo Alvarez. Reuters/Joe Camporeale-USA TODAY Sports
Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.


Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

14 hari lalu

Jang Ki Yong. Instagram.com/@juanxkui
Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024


Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

14 hari lalu

Gal Gadot berperan sebagai Wonder Woman di film Wonder Woman 1984 yang tayang di bioskop internasional mulai 16 Desember 2020. (Instagram/@gal_gadot)
Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.


Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

16 hari lalu

Cover art album solo kedua RM BTS, Right Place, Wrong Person. Instagram.com/@bts.bighitofficial
Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

RM BTS akan meluncurkan album solo kedua


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

24 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

26 hari lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Jelang Duel Penyatuan Gelar Tinju Kelas Berat, Tyson Fury Remehkan Oleksandr Usyk

32 hari lalu

Petinju Tyson Fury. Action Images via Reuters/Andrew Couldridge
Jelang Duel Penyatuan Gelar Tinju Kelas Berat, Tyson Fury Remehkan Oleksandr Usyk

Petinju Tyson Fury mulai melontarkan perang urat syaraf menjelang pertarungan penyatuan gelar juara tinju dunia kelas berat melawan Oleksandr Usyk.