TEMPO.CO, Jakarta - Tim bulu tangkis Indonesia gagal total di Asian Games 2023 setelah tak mampu menyumbangkan medali dari nomor beregu maupun perorangan. Ini menjadi catatan kelam sepanjang keikutsertaan pasukan Merah Putih dalam ajang multievent empat tahunan tersebut.
Kegagalan Indonesia dipastikan usai tiga wakil tersisa pada nomor perorangan kandas di babak perempat final. Mereka adalah ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Dari kegagalan tersebut, muncul empat fakta tentang tim bulu tangkis Indonesia. Simak rangkumannya berikut ini.
1. Pertama Kali Tanpa Medali
Untuk pertama kalinya tim bulu tangkis Indonesia tak berhasil membawa satu pun medali dari Asian Games. Catatan ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah turnamen.
Dengan begitu, Indonesia gagal mencapai target tiga medali emas yang ditetapkan PP PBSI. Padahal sebelumnya, Indonesia selalu meraih medali Asian Games. Edisi 1962 masih menjadi yang terbaik dengan torehan lima emas, tiga perak, dan tiga perunggu.
2. Ganda Putra Pertama Kali Tanpa Medali
Berbicara soal pertama kali, sektor ganda putra membuat catatan minor dengan gagal meraih medali untuk pertama kalinya di Asian Games. Sebelumnya, ganda putra selalu bisa naik podium, entah emas, perak, atau perunggu.
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Media PBSI
Raihan terbaik ganda putra tercipta di Asian Games 1974 dan 2018. Kala itu, wakil Indonesia mampu mendapat medali emas dan perak.
Dua wakil ganda putra yang diturunkan di Asian Games 2023 tak bisa berbuat banyak. Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin terhenti di babak 16 besar setelah takluk dari pasangan India Satwiksairaj Rankireddy / Chirag Shetty. Sedangkan unggulan pertama Fajar / Rian disingkirkan ganda putra Taiwan Lee Yang / Wang Chi-Lin di perempat final.