TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Puji Santosa mengatakan dalam mengamankan pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Kamis besok, 16 November 2023, pihaknya telah menyiapkan total sebanyak 3.951 personil.
Jumlah tersebut untuk seluruh pengamanan di Kota Surabaya, termasuk wilayah-wilayah perbatasan, hotel tempat menginap pemain, rute yang dilalui kendaraan pemain menuju stadion dan beberapa tempat lain yang memerlukan pengawasan.
Di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo sendiri, Polda Jawa Timur menyiagakan sebanyak 3.287 personil. Sedangkan di dalam stadion, dipersiapkan 2.288 personil. "Ini sifatnya kumulatif, kalau perlu kami tambah, ya, nanti kami tambah,” kata Puji saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 Grand Swiss Belhotel Surabaya, Rabu, 15 November 2023.
Pada laga pamungkas itu Indonesia bakal melakukan pertandingan yang menentukan melawan Maroko. Adapun Ekuador meladeni Panama. Kemenangan mutlak diperlukan bagi Garuda Muda agar melenggang ke babak berikutnya. Sebab Indonesia beru meraih hasil imbang 1-1 saat melawan Ekuador dan Panama.
Hasil seri, apalagi kalau sampai kalah, akan membuat nasib anak-anak besutan pelatih Bima Sakti Tukiman masih rentan karena menggantungkan pada hasil pertandingan lain.
Sehubungan dengan habisnya tiket pertandingan, Puji berujar seluruh pengamanan, baik pada jalannya pertandingan maupun keselamatan penonton, makin diperketat. Polisi, kata Puji, juga telah mengantisipasi bila suporter kecewa karena Tim Merah Putih tidak lolos ke perdelapan final atau 16 besar.
"Tentunya akan kita imbau, untuk penonton mudah-mudahan siap menang dan siap kalah. Kita berdoa agar Indonesia menang. Untuk suporter dari pondok pesantren yang biasanya cukup banyak, mungkin bisa melantunkan salawat sehingga alam semesta akan mendukung doa-doa kita,” tutur Puji.
Meski demikian, ujar Puji, dalam mengamankan suporter aparat kepolisian dan TNI tetap mengedepankan ramah anak. Prakteknya, mereka tidak memperlihatkan senjata api pada penonton anak-anak. “Kami tampilkan sisi humanis dari TNI maupun Polri,” kata Puji.
Aparat di dalam stadion atau zona 1, kata dia, juga tak mengenakan seragam karena FIFA melaran aparat berseragam polisi dan tentara berada di dalam stadion. Sehingga bagi petugas keamanan di stadion diharuskan memakai kostum layaknya penonton biasa.
“Sesuai peraturan FIFA aparat berseragam hanya berada di zona 2, 3 dan 4,” kata Puji.
Pilihan Editor: Peta Persaingan Grup A Piala Dunia U-17 2023: Bisakah Timnas U-17 Indonesia Lolos?