TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber. Mereka meraih perak pada edisi 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, Minggu, 5 Mei.
Para pemain putri Indonesia mampu membuat kejutan dan melaju hingga final. Namun, di partai puncak mereka kalah 0-3 dari tim tuan rumah Cina.
Indonesia datang dengan status tak difavoritkan. Namun, para pemain membuktikan diri mampu bersaing. Sebelum dikalahkan Cina di final mereka menghadapi sejumlah tim unggulan.
Pertama, mereka menghadapi Jepang yang adalah semifinalis edisi 2022, dalam pertandingan terakhir fase grup. Mereka memang kalah 2-3, tapi cara mereka melalui kekalahan itu sungguh elegan tapi juga membuat fisik dan mental mereka terkuras.
Dalam partai itu, tim putri telah bertarung sengit dalam semangat bertempur yang tinggi. Saat itu, Gregoria Mariska Tanjung, Komang Ayu Cahya Dewi dan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mesti bertanding dalam tiga gim.
Gregoria dan Komang masing-masing memenangkan laga mereka. Sedangkan Lanny/Siti menyerah kepada lawannya.
Kedua, dalam perempat final dua hari kemudian melawan Thailand yang juga semifinalis 2022, pada 3 Mei. Walau Gregoria Mariska dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia bertarung dua gim, mereka harus menggapai kemenangan itu setelah bertarung ketat yang pastinya menguras energi mereka.
Ester Wardoyo menjadi penentu kemenangan Indonesia lewat pertarungan ketat tiga gim melawan Supanida Katethong. Ester yang masih berusia 18 tahun, mengantarkan Indonesia mencapai semifinal Piala Uber pertama dalam kurun 14 tahun terakhir, guna menghadapi juara bertahan Korea Selatan.
Pada babak semifinal melawan Korea Selatan itu, tim putri Merah Putih secara mengejutkan menang 3-0 untuk mencapai final Piala Uber pertama dalam 16 tahun terakhir.
Selanjutnya: Kiprah Pemain Putri