TEMPO.CO, Jakarta - Medali emas Olimpiade keenam Simone Biles tergantung di lehernya, begitu pula seekor kambing kecil yang berkelap-kelip, sebagai pengingat bagi dirinya yang dipuji sebagai pesenam terhebat sepanjang masa (the greatest of all time atau GOAT).
"Saya pikir, oke, kalau berjalan lancar kami akan memakai kalung kambing," kata Biles setelah memenangi final all-around yang menegangkan untuk medali emas keduanya di Olimpiade Paris, seperti disiarkan AFP, Jumat.
"Saya tahu orang-orang akan tergila-gila dengan hal itu, tapi pada akhirnya sungguh gila bahwa saya menjadi perbincangan para atlet terhebat, karena saya masih berpikir saya adalah Simone Biles dari Spring, Texas, yang suka jungkir balik."
Biles yang telah meraih 39 medali dunia dan Olimpiade, 29 di antaranya emas. Ia belum pernah terkalahkan dalam kompetisi all-around sejak 2013, ketika ia memenangi medali pertamanya.
Dia memenangi empat medali emas di Olimpiade Rio 2016 dan tampaknya siap untuk meningkatkan warisan Olimpiadenya di Tokyo tiga tahun lalu sebelum dia mengundurkan diri dari sebagian besar nomor yang dia ikuti karena dilanda hambatan mental yang oleh para pesenam disebut sebagai "twisties".
"Sudah delapan tahun," kata Biles tentang kesenjangan antara medali emas Olimpiade yang dia raih. "Rasanya luar biasa. Saya sedikit naif dalam prosesnya. Jadi saya lebih mengapresiasi kerajinan saya."
Biles yang tidak yakin apakah akan kembali ke panggung dunia setelah Olimpiade Tokyo memuji pelatih Cecile dan Laurent Landi, serta keluarganya.
Ia juga memuji dirinya sendiri karena telah bekerja keras mengatasi masalah kesehatan mental dengan kemampuannya untuk kembali dari hampir dua tahun absen dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Biles membutuhkan seluruh kekuatan mentalnya setelah kesalahan pada palang bertingkat membuatnya berada di posisi ketiga pada pertengahan final, meskipun hanya tertinggal 0,267 poin dari pemimpin poin pesenam Brasil Rebeca Andrade.
"Saya sedikit kecewa dengan penampilan saya di palang bertingkat. Biasanya tidak seperti itu cara saya mengayun," kata Biles.
"Saya bukan pemain palang bertingkat terbaik. Saya tidak seperti Suni (Lee) atau Kaylia (Nemour), tapi, sepertinya, saya bisa mengayun di beberapa palang."
Setelah beberapa menit untuk "berpusat kembali dan memfokuskan kembali" Biles melewati balok keseimbangan dengan solid untuk mendapatkan kembali keunggulan, memastikan kemenangan dengan senam lantai.
"Saya tidak percaya saya berhasil melakukannya," ujar Biles, menambahkan bahwa dia menantikan tiga final lagi – senam lompat, balok, dan lantai.
"Sekarang waktunya bersenang-senang dan bagian tersulitnya sudah berakhir."
Biles juga punya mainan kambing yang ia simpan di kamarnya di kampung atlet Olimpiade. Ia menyatakan hal itu hanya untuk pengingat seperti 'Kamu bisa melakukannya. Kamu pernah melakukannya sebelumnya, jadi ayo'.
Pilihan Editor: PBSI Heran Anthony Sinisuka Ginting Gagal Lolos dari Fase Grup Olimpiade Paris 2024