TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Prima Pramac Racing Ducati, Jorge Martin, merasa kecelakaan yang ia alami pada sesi sprint race MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika sangat sulit dipahami. Ia ingin memeriksa apakah ada masalah dengan tikungan tempat ia terjatuh.
Martin mendominasi kualifikasi dan mengklaim posisi terdepan dalam balapan di MotoGP Mandalika akhir pekan ini. Ia juga berhasil melepaskan diri di barisan terdepan dalam sprint 13 lap. Setelah unggul hingga akhir lap pertama, Martin kemudian terjatuh di Tikungan 16, yang membuat Francesco Bagnaia mengambil alih di depan dan meraih kemenangan penting.
Martin bangkit untuk finis di posisi ke-10. Keunggulannya di klasemen MotoGP kini turun dari 24 menjadi 12 setelah sprint race hari Sabtu. "Sulit dipahami mengapa saya terjatuh. Saya memeriksanya dan semuanya normal. Jadi, pasti ada sesuatu yang perlu diubah. Saya akan mencermatinya lebih dalam dan memahami untuk tidak membuat kesalahan yang sama besok,” ujar dia dikutip dari Crash.
Ban belakang Michelin musim 2024 memiliki kecenderungan untuk mendorong bagian depan lebih keras saat pengereman karena cengkeraman yang lebih baik. Kondisi itu telah menyebabkan sejumlah kecelakaan musim ini.
Namun Martin tidak yakin hal ini terjadi padanya. “Saya tidak merasa berada di batas kemampuan. Jika ini teorinya, saat kualifikasi saya bisa jauh lebih buruk. Saya merasa kualifikasi baik-baik saja dan saya merasa semuanya baik-baik saja dalam balapan. Saya mengalami kecelakaan dan finis di urutan ke-10 dengan menyalip 10 pembalap atau lebih. Jadi, tentu saja, saya harus mengubah set-up untuk beradaptasi dengan ban, tetapi sekarang keseimbangannya tampak baik-baik saja,” ucap dia.
“Saya merasa selama akhir pekan bahwa semuanya baik-baik saja dan saya mampu melaju langsung dari putaran pertama. Dan selama balapan tampaknya saya kesulitan untuk sedikit memanaskan ban. Jadi, agak aneh. Namun setelah itu semuanya bekerja dengan baik,” ujar pembalap asal Spanyol tersebut.
Pada paruh pertama musim ini, Martin mengalami sejumlah kecelakaan karena adanya komponen pada GP24 miliknya yang tidak dimiliki oleh pembalap lain. Hal ini berubah setelah GP Jerman ketika ia mengalami kecelakaan saat memimpin balapan. Namun, ia memastikan bahwa perasaan yang ia rasakan di Mandalika pada tidaklah sama.
Ia ingin memeriksa tikungan kedua terakhir dari lokasi balapan di Sirkuit Mandalika. Musababnya, Martin merasa kemungkinan penyebab kecelakaan adalah aspal. “Saya pikir di bagian lintasan itu ada sesuatu yang aneh. Tim saya sudah memberi tahu dua hari yang lalu dan saya benar-benar memperhatikan tikungan itu, berusaha untuk berhati-hati.”
“Saya bahkan mengalami kecelakaan pagi ini, jadi saya benar-benar berhati-hati pada titik itu dan saya tetap mengalami kecelakaan. Jadi, yang pasti, hal yang harus dilakukan adalah melakukannya dengan sedikit pelan dan menjaga sedikit jarak lalu melaju di sisa lintasan.”
“Saya tidak merasa kehilangan kendali bagian depan dengan aerodinamika baru motor saya, rasanya sangat bagus. Jadi, saya hanya merasa ada bagian kecil, entah di mana, di tikungan itu yang licin karena lintasan lainnya sangat licin,” kata Martin.
“Saya akan mencoba memahami dan melihat bekas kecelakaan saya dan mencari penyebabnya. Mungkin saya akan memeriksanya dan besok saat pemanasan saya akan memeriksanya. Setelah itu, semuanya berjalan baik saat memasuki tikungan itu,” ujar Jorge Martin lagi.