TEMPO Interaktif, Jakarta - Turnamen Liga Basket Indonesia (IBL) tahun ini dipastikan tetap berjalan meski promotor tidak bertindak sebagai penyelenggara. Dua klub, Pelita Jaya Esia dan Garuda Flexi Bandung, siap menjadi penyelenggara turnamen pemanasan menjelang Liga Basket Indonesia (IBL) musim tahun 2010.
Turnamen IBL tetap dilaksanakan setelah setiap klub melihat turnamen ini penting sebagai ajang uji coba menjelang liga. Sebelumnya, turnamen yang selalu ada sejak Liga Basket Indonesia digelar pada 2005 itu sempat bernasib tidak jelas. Pihak promotor, TV One, menyatakan tidak bisa menjadi penyelenggara karena keterbatasan dana.
Pelita Jaya Esia dan Garuda Flexi Bandung bekerja sama untuk menggelar turnamen kali ini yang akan digelar November mendatang. Keduanya mengeluarkan dana lebih besar untuk penyelenggaraan turnamen. "Ini menjadi bentuk komitmen kami untuk tetap menjaga keberlangsungan turnamen," kata Ketua Umum Pelita Jaya Esia Andiko Ardi Purnomo, dalam konferensi pers di Senayan, Rabu (4/10).
Dengan kondisi seperti ini, delapan tim lain yang ikut serta dalam turnamen IBL memberikan kontribusi dengan tidak menerima subsidi akomodasi. Manager klub Garuda Flexi Bandung menyatakan bahwa semua tim sudah sepakat untuk mengeluarkan anggaran untuk akomodasi dalam setiap pertandingan yang mereka ikuti. "Dan masih terbuka peluang bagi tim di luar Jakarta untuk mendapatkan sedikit subsidi," kata Simon.
Tahun ini, seluruh peserta IBL tahun lalu sudah menyatakan kesediaannya untuk bertarung di turnamen IBL. Mereka akan terbagi dalam dua grup dengan menggunakan sistem yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menggunakan sistem peringkat. Grup A akan diisi Satria Muda Britama, Nuvo CLS Knigts, Pelita Jaya Esia, Muba Hangtuah Indonesia Muda, dan Angsapura Evalube. Sisanya seperti Aspac Jakarta, Garuda Flexi Bandung, Bima Sakti Nikkosteel, Stadium Bhinneka, dan Citra Satria berada di Grup B.
Andiko menyatakan berani menjadi penyelenggara turnamen ini sebagai suatu tempat latihan. "Kami berencana untuk menjadi penyelenggara Liga nantinya, kalau bisa mulai tahun depan," katanya. Andiko melihat ada peluang yang cukup besar untuk mencoba menjadi penyelenggara IBL di tahun-tahun mendatang.
Lebih lanjut Andiko menyatakan bahwa dengan menjadi penyelenggara turnamen, pihaknya dapat mulai mempelajari kekuatan sendiri untuk menjadi pengatur jalannya Liga Basket Indonesia. Menurutnya, turnamen IBL menjadi tempat yang tepat untuk melihat segala hal yang terkait dengan pelaksanaan liga nantinya. "Kami perlu mengetahui sejauh mana kemampuan kami, apa saja yang masih menjadi keterbatasan kami, dan bagaimana peluang kami sendiri," katanya.
l EZTHER LASTANIA