Ini kemenangan kedua Venus dari Azarenka setelah mengalahkan lawannya di ajang Olimpiade Beijing 2008.
Venus, mantan ratu tenis dunia merebut set pertama secara kontroversial di mana panitia sampai harus menggunakan teknologi 'mata elang' untuk menentukan bola masuk. Petenis 29 tahun itu pun mengantongi keunggulan 3-2.
Setelah itu performa Venus seolah tak terbendung yang langsung unggul 2-0 sebelum Azarenka, perempatfinalos Australia Terbuka dua kali menyamakan kedudukan, 3-3 dan 5-5. Namun kakak dari Serena itu mampu mematahkan bola pengembalian lawannya dengan pukulan forehand, yang sekaligus menutup permainan. “Jujur, servis banyak membantu permainan saya kali ini. Saya pikir saya banyak mendapatkan pengembalian bola. Saya pikir Azarenka bermain sangat kuat dan konsisten, namun saya pikir sayalah yang kemungkinan lebih kuat dibandingkannya,” kata Venus.
“Itu membantu saya untuk mengkontrol poin,” Venus menegaskan.
Venus menilai permainan Azarenka tak bisa dianggap sebelah mata. Namun dengan keunggulan pada kekuatan servisnya, petenis itu bisa kembali mempertahankan gelar di Dubai. “Kekuatan ketika memukul memang membantu,” bungahnya.
Azarenka, yang kini mengoleksi lima kekalahan dari delapan laa final WTA mengakui keunggulan Venus. “Ini bukan soal kekuatan tapi tentang ketepatan. Venus tampil dengan kekuatan pukulannya,” keluh Azarenka.
“Kami tampil bagus. Saya tidak beruntung kali ini namun saya bangga dengan penampilan kali ini,” tutup Azarenka.
CNN | BAGUS WIJANARKO