Blok yang rapat dan servis mematikan menjadi andalan tim finalis Proliga tahun 2009 saat mengalahkan Yuso. Joko Murdiyanto dan kawan-kawan praktis menguasai penuh jalannya pertandingan dengan terus memimpin dalam pengumpulan angka. Mereka hanya kehilangan set ketiga sebelum menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan di set keempat.
Menurut Joko, yang juga menjadi kapten tim Sananta, selain karena blok rapat dan servis mematikan, kemenangan timnya juga disebabkan bagusnya pergerakan umpan yang dilakukan rekan-rekannya. Lebih dari itu, ia menilai perlawanan yang diberikan oleh Yuso juga tidak maksimal karena mereka masih mengalami kelelahan. "Saya kira, Yuso mengalami kelelahan karena kemarin bermain lima set melawan BNI," kata Joko.
Yuso memang harus bermain lima set saat menang 3-2 atas Jakarta BNI 46 sehari sebelumnya. Kemenangan susah payah itu akhirnya harus dibayar mahal oleh Yuso karena mereka tak mampu bermain optimal saat menghadapi Sananta.
Menurut manajer Yuso, Putut Marhaento, para pemainnya bermain terlalu terburu-buru dalam pertandingan ini. Akibatnya mereka banyak melakukan kesalahan dan kehilangan kontrol pertandingan. "Mereka memang bersemangat, tetapi terlalu tinggi. Kontrol kurang bagus, penerimaan bola pertama juga tidak baik," katanya.
Kemenangan ini merupakan pertama kali setelah dua kali mengalami kekalahan dari Surabaya Samator 3-2, dan Palembang Bank Sumsel Babel 3-1 pada pertandingan yang berlangsung di GOR Bhineka, Solo, minggu lalu. Kemenangan ini sekaligus menjadi pembuktian tekat tim asuhan Syaifullah yang sebulmnya mengatakan akan melibas tim Yuso.
RINA WIDIASTUTI