Tempat ketiga ditempati pegolf Inggris kelahiran Afrika Selatan, Justine Rose, dengan 273 pukulan 7 di bawah par. Sedang tempat keempat dan kelima ditempati pegolf peringkat enam dunia asal Inggris, Paul Casey, dan pegolf peringkat 31 dunia asal Fuji, Vijay Singh, yang mencatat 274 pukulan 6 di bawah par.
“Kemenangan ini sangat istimewa,” kata Villegas.” Aku juga seperti mempunyai hak istimewa untuk melakukan apa yang ingin kulakukan. Tetapi percayalah, (pertandingan) ini tetap ketat. Mereka juga bagus, itu benar.”
Kunci kemenangan Villegas di Honda Classic adalah konsistensi permainannya. Bermain di lapangan yang berangin dan dalam cuaca dingin, Villegas rata-rata melakukan 66,75 pukulan dalam empat ronde yang dipertandingkan. Satu-satunya hasil terburuk justru terjadi di ronde terakhir, Senin (8/3) WIB atau Minggu (7/3) waktu setempat, saat ia melakukan 68 pukulan 2 di bawah par. Namun hasil menawan yang ia raih di tiga ronde sebelumnya membuat Villegas sudah tidak terkejar lagi oleh para pesaingnya, termasuk oleh Rose yang bermain gemilang di ronde keempat dengan membukukan 64 pukulan 6 di bawah par.
“Turnamen ini terdiri dari empat putaran dan aku bermain bagus di tiga putaran di antaranya. Aku merasa beruntung di putaran yang satunya. Ini tidak pernah mudah sebagaimana yang kau kira,” kata Villegas, yang di pertandingan terakhir bermain bagus di sembilan hole pertama tetapi kemudian banyak luput dalam melakukan putting di hole berikutnya. “Tetapi aku tetap sabar,” lanjutnya.
Dengan kemenangan ini, Villegas berhak atas hadiah sebesar 1,008 juta dollar AS atau sekitar Rp 9 miliar. Ini merupakan kemenangan ketiga yang pernah ia raih di turnamen-turnamen dalam kalender PGA Tour. Pegolf berusia 28 tahun itu juga semakin meroket peringkatnya. Saat ini, ia menduduki peringkat ke-12 dunia dengan total poin 243,40 atau masih tertinggal sekitar 42 poin dari pegolf nomor satu dunia yang masih dipegang Tiger Woods.
AP| PGA | ARIS M