Juara dunia kelas time trial Fabien Cancellara dan pemegang gelar juara dunia road race Cadel Evans mempertanyakan kebijaksaan tersebut. Menurut mereka, radio sangat diperlukan dalam kejuaraan yang akan dimulai, Rabu, untuk komunikasi dengan tim.
Pembalap asal Swiss, Cancellara, mengatakan Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) mendukung pelarangan tersebut demi keselamatan pembalap selama memacu kereta angin.
"Peraturan adalah peraturan, bagaimanapun juga. Namun, saya pikir peraturan tersebut keliru," kata Cancellara, seperti dikutip media setempat, Rabu.
"Bagiku, hal yang paling penting adalah alasan keselamatan. Ketika terjadi sesuatu di sana, saat ada kejadian di jalan raya, kalian harus mendapatkan informasi. Apakah ada kecelakaan..."
Pada lomba kali ini, Cancellara berusaha mempertahankan gelar juara dunia time trial keempat sebelum bergabung dengan Evans dan pembalap elite lainnya dalam kejuaraan road race.
Sementara itu, Evans, akan mengguat pelarangan penggunaan alat komunikasi pada lomba pacu sepeda 29 September - 3 Oktober yang menurutnya sudah digunakan bertahun-tahun selama kejuaraan profesional.
"Saya hanya ingin menawar peraturan, saya bukan pembuatnya," ujar dia.
UCI, tahun lalu, mendukung pelarangan penggunaan radio komunikasi yang ditaruh di kuping pembalap dalam kejuaraan profesional secara bertahap pada 2012.
Pelarangan penggunaan alat tersebut bagi kejuaraan U-23 dan yunior, selanjutnya diterapkan apda kejuaraan dunia dan dua lomba elite pria-wanita yang diselenggarakan oleh UCI. Setelah itu, peraturan ini berlaku bagi seluruh lomba-lomba besar termasuk Tour de France tahun depan.
Juru bicara UCI mengatakan, pelarangan tersebut demi menjaga 'semangat' dan keselamatan pembalap. "Agar supaya balapan tidak ditentukan oleh orang yang duduk dalam mobil," ujar juru bicara UCI kepada Reuters melalui telepon.
"Kami akan memperbaiki semangat balap. Kalian adalah pembalap. Anda harus mengambil keputusan berdasarkan insting dan sangat tergantung pada Anda sendiri, apa yang harus Anda lakukan bertempur atau tidak."
REUTERS | CHOIRUL