TEMPO Interaktif, Jakarta - Triyaningsih tidak mampu menyumbangkan medali bagi Indonesia di nomor lari marathon putri Asian Games XVI Guangzhou, Cina. Meski begitu, pelari bertubuh mungil ini mampu memperbaiki catatan waktunya sekaligus memecahkan rekor nasional di nomor lari jarak 42,195 kilometer itu menjadi 2 jam 31 menit 49 detik.
Catatan waktunya ini lebih cepat sekitar 13 menit dari catatan terbaik yang dibuat pada saat lomba Greatest Race on Earth 2008 yaitu 2 jam 47 menit 35 detik. Kini, Triyaningsih juga telah melampaui rekor nasional 2 jam 34 menit yang sebelumnya dipegang oleh kakaknya sendiri, Rumiyati.
Di sepanjang perlombaan, Triyaningsih menunjukkan kemampuannya bersaing dengan para peraih medali emas dan perak dari Cina Zhou Chunxiu dan Zhu Xiaolin. Sempat tertinggal di kilometer 15, Triyaningsih kemudian menyodok ke depan pada kilometer 25 dengan catatan waktu 2 jam 24 menit 14 detik.
Namun tampaknya Triyaningsih sulit mengimbangi kecepatan para pelari Cina itu dan akhirnya finis di belakang pelari asal Korea Utara, Kim Kum-Ok, yang lebih dulu tiba dengan catatan waktu 2 jam 27 menit 06 detik.
Adapun Chunxiu kembali meraih medali emas yang sebelumnya didapatkan di Asian Games Doha, Qatar. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 itu mencapai garis finis terdepan dengan catatan waktu 2 jam 25 menit. Rekan Chunxiu, Xiaolin finis dengan belakangnya dengan selisih waktu satu menit 35 detik.
Sebelum keberangkatannya ke Asian Games, Triyaningsih memang lebih diutamakan untuk bisa memecahkan rekor nasional di Guangzhou. Pelatih Triyaningsih, Alwi Mugianto, menyatakan perolehan medali lebih bergantung dari persaingan yang terjadi. "Soal hasil apakah meraih medali emas, perak, atau perunggu sangat bergantung kepada Tuhan ketika dia bisa memecahkan rekor nasional," katanya saat sebelum keberangkatan.
Dengan demikian, hasil yang ditorehkan Triyaningsih ini menjadi penutup perjuangan Indonesia di pesta olahraga terbesar tingkat Asia ini. Dengan demikian, catatan perolehan medali Indonesia tetap empat emas, sembilan perak, dan 15 perunggu.
EZTHER LASTANIA