Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Finis Ke-4 di Asian Games, Triyaningsih Pecahkan Rekor Nasional

image-gnews
Triyaningsih. TEMPO/ Arie Basuki
Triyaningsih. TEMPO/ Arie Basuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Triyaningsih tidak mampu menyumbangkan medali bagi Indonesia di nomor lari marathon putri Asian Games XVI Guangzhou, Cina. Meski begitu, pelari bertubuh mungil ini mampu memperbaiki catatan waktunya sekaligus memecahkan rekor nasional di nomor lari jarak 42,195 kilometer itu menjadi 2 jam 31 menit 49 detik.

Catatan waktunya ini lebih cepat sekitar 13 menit dari catatan terbaik yang dibuat pada saat lomba Greatest Race on Earth 2008 yaitu 2 jam 47 menit 35 detik. Kini, Triyaningsih juga telah melampaui rekor nasional 2 jam 34 menit yang sebelumnya dipegang oleh kakaknya sendiri, Rumiyati.

Di sepanjang perlombaan, Triyaningsih menunjukkan kemampuannya bersaing dengan para peraih medali emas dan perak dari Cina Zhou Chunxiu dan Zhu Xiaolin. Sempat tertinggal di kilometer 15, Triyaningsih kemudian menyodok ke depan pada kilometer 25 dengan catatan waktu 2 jam 24 menit 14 detik.

Namun tampaknya Triyaningsih sulit mengimbangi kecepatan para pelari Cina itu dan akhirnya finis di belakang pelari asal Korea Utara, Kim Kum-Ok, yang lebih dulu tiba dengan catatan waktu 2 jam 27 menit 06 detik.

Adapun Chunxiu kembali meraih medali emas yang sebelumnya didapatkan di Asian Games Doha, Qatar. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 itu mencapai garis finis terdepan dengan catatan waktu 2 jam 25 menit. Rekan Chunxiu, Xiaolin finis dengan belakangnya dengan selisih waktu satu menit 35 detik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum keberangkatannya ke Asian Games, Triyaningsih memang lebih diutamakan untuk bisa memecahkan rekor nasional di Guangzhou. Pelatih Triyaningsih, Alwi Mugianto, menyatakan perolehan medali lebih bergantung dari persaingan yang terjadi. "Soal hasil apakah meraih medali emas, perak, atau perunggu sangat bergantung kepada Tuhan ketika dia bisa memecahkan rekor nasional," katanya saat sebelum keberangkatan.

Dengan demikian, hasil yang ditorehkan Triyaningsih ini menjadi penutup perjuangan Indonesia di pesta olahraga terbesar tingkat Asia ini. Dengan demikian, catatan perolehan medali Indonesia tetap empat emas, sembilan perak, dan 15 perunggu.

EZTHER LASTANIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencak Silat Sumbang Emas Terbanyak: JK, Mega dan Prabowo Datang

29 Agustus 2018

Prabowo Subianto bersama Megawati Sukarnoputri saat menyaksikan pertandingan Pencak Silat di Padepokan Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2018. Ryan Dwiky Anggriawan/TEMPO
Pencak Silat Sumbang Emas Terbanyak: JK, Mega dan Prabowo Datang

Para pejabat tinggi dan tokoh nasional berkumpul di Padepokan Pencak Silat di TMII.


Daftar 26 Pemain yang Dipanggil Timnas U-23 : Ada 3 Muka Baru

16 Februari 2018

Timnas U-23 berlatih di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Januari 2018. Tempo/Egi Adyatama
Daftar 26 Pemain yang Dipanggil Timnas U-23 : Ada 3 Muka Baru

Pelatih Timnas U-23, Luis Milla, memanggil 26 pemain untuk menjalani pemusatan latihan tahap dua untuk persiapan Asian Games 2018.


Test Event Pencak Silat Asian Games 2018: Ganda Putra Rebut Emas

14 Februari 2018

Tim silat Indonesia menampilkan jurus dalam babak final nomor artistik ganda putra cabang Pencak Silat 18th Asian Games Invitation Tournament di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (14/2). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Test Event Pencak Silat Asian Games 2018: Ganda Putra Rebut Emas

Atlet pencak silat nomor seni ganda putra Indonesia, Hendy dan Yolla Primadona Jampil, meraih medali emas dalam test event Asian Games 2018.


Besar, Kans Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Games  

7 November 2012

Maskot Asian Games XVI Guangzhou. ANTARA/Andika Wahyu
Besar, Kans Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Games  

Surabaya disiapkan menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia pada 2019.


Sumatera Selatan Incar Asian Games

23 November 2011

Alex Noerdin. TEMPO/Aditia Noviansyah
Sumatera Selatan Incar Asian Games

Dana Anggaran Pendapan dan Belanja Negara diperlukan untuk biaya pembangunan infrastrukturnya.


Kido/Hendra Dapat Tambahan Bonus 1 Kg Emas

1 Desember 2010

Markis Kido dan Hendra Setiawan. ANTARA/Andika Wahyu
Kido/Hendra Dapat Tambahan Bonus 1 Kg Emas

Selain mendapatkan Rp 400 juta dari pemerintah, pasangan ganda Markis Kido/Hendra Setiawan juga mendapat 1 kg emas untuk bonus medali emas Asian Games yang diraihnya.


Andi Mallarangeng Bagikan Bonus Asian Games

1 Desember 2010

Andi Mallarangeng Bagikan Bonus Asian Games

Untuk 4 medali emas, 9 perak, dan 13 perunggu yang diraih pemerintah mengeluarkan Rp 45,39 miliar. Sebanyak 22 atlet perahu naga yang meraih tiga emas masing-masing mendapatkan bonus Rp 1,2 miliar.


KONI Targetkan 8 Emas pada Asian Games XVII  

29 November 2010

Sejumlah atlet dan ofisial Indonesia pada Asian Games XVI Guangzhou di Pulau Haixinsha, Guangzhou, China. ANTARA/Andika Wahyu
KONI Targetkan 8 Emas pada Asian Games XVII  

Setiap induk cabang olahraga mendapat kesempatan lebih luas untuk bekerja sama dengan negara-negara lain agar mendapatkan bekal persiapan yang lebih baik.


Indonesia Diselamatkan Tim Perahu Naga  

27 November 2010

ANTARA/Andika Wahyu
Indonesia Diselamatkan Tim Perahu Naga  

Di Asian Games XVII Incheon, Korea Selatan, empat tahun mendatang perahu naga tidak lagi dipertandingkan.


Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15

27 November 2010

ANTARA/Andika Wahyu
Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15

Indonesia berada di peringkat 15. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masuk urutan ketiga di bawah Thailand dan Malaysia.