Rauf menyatakan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk bisa melakukan pengurangan seperti yang diharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. “Tetapi tidak mungkin bisa mencapai sesuai yang diharapkan, tidak akan sampai,” katanya. Sebelumnya, Andi menyatakan bahwa sebaiknya jumlah nomor pertandingan pada pesta olahraga akbar tingkat Asia Tenggara ini tidak lebih dari 500 nomor.
Jumlah awal yang diusulkan INASOC mencapai 577 nomor. Setelah melalui pembicaraan dengan induk-induk cabang cabang olahraga pada Kamis lalu, jumlah itu hanya bisa menyusut menjadi 562 nomor dengan perincian 266 nomor dipertandingkan di Jakarta, dan 296 dipertandingkan di Palembang. Menurut Rauf, pengurangan tidak mungkin dilakukan dengan mengorbankan cabang-cabang olahraga tambahan yang memang menjadi lumbung medali untuk Indonesia.
Beberapa cabang yang dimaksudkan itu antara lain paragliding, panjat dinding, bridge, ski air, soft tennis, kempo, roller skating, dan renang marathon yang tidak semuanya merupakan cabang-cabang olimpik. Sementara itu, pengurangan akhirnya hanya dapat dilakukan pada setidaknya tiga cabang olimpik seperti panahan, senam, dan loncat indah. Adapun dua cabang lain seperti atletik dan renang yang juga memiliki banyak nomor pertandingan juga tidak bisa mengalami pengurangan. “Dua cabang itu memang selalu dipertandingkan,” kata Rauf.
Rauf sangat menyayangkan datangnya permintaan Menpora yang dinilai cukup terlambat. “Seharusnya permintaan itu bisa disampaikan pada saat penentuan jumlah cabang olahraga,” katanya. Penentuan itu telah dilakukan pada September 2010 lalu dan mendapatkan persetujuan dari anggota peserta Dewan SEA Games. Disepakati ada 43 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada SEA Games XXVI nanti. “Kalau saja usulan bisa datang saat itu, kami bisa langsung memangkas cabang olahraganya,” kata Rauf.
Permintaan Andi Mallarangeng untuk mengurangi jumlah nomor yang dipertandingkan sebenarnya merupakan salah satu dari bagian strategi yang dianggap jitu untuk bisa membawa Indonesia menjadi juara umum. Sayangnya, Indonesia justru tidak memiliki kekuatan cukup besar untuk bersaing pada cabang-cabang olimpik yang jumlahnya lebih dari sebagian dari total cabang olahraga yang dipertandingkan.
Kepala Bidang Kepelatihan Program Indonesia Emas (PRIMA) Paulus Pesurnay menyatakan bahwa berapa pun jumlah nomor yang akan dipertandingkan di SEA Games nanti, persiapan harus segera dimatangkan. “Waktu persiapannya sudah tidak sebentar, jadi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memoles kelemahan-kelemahan pada setiap atlet agar bisa siap menghadapi pertandingan,” katanya.
Menurut Paulus, yang terpenting adalah bagaimana agar target untuk meraih 34 persen dari total medali yang diperebutkan bisa tercapai. Dengan hasil seperti itu, diharapkan cita-cita Indonesia untuk menjadi juara umum di depan publik sendiri bisa tercapai. “Berapa pun jumlah medali yang diperebutkan, kita harus bisa fokus untuk mencapai target angka itu,” lanjutnya.
EZTHER LASTANIA