TEMPO Interaktif, Jakarta - Proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, masih terus berjalan. Bahkan di akhir tahun ini, ditargetkan penyelesaiannya sudah sampai 80 persen.
Kepala Biro Humas, Hukum dan Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga, Amar Ahmad, mengatakan sejauh ini sepengetahuan dirinya pembangunan proyek Hambalang tetap berjalan normal sesuai prosedur. "Seperti yang sudah diatur dalam keputusan presiden," kata Amar saat dihubungi Tempo, Senin 25 Juni 2011.
Menurut Amar selama ini proses pembangunannya masih berjalan maksimal. Amar menolak mengomentari apakah kasus korupsi dalam proyek ini yang melibatkan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam mengganggu jalannya pembangunan. "Yang jelas proyek pembangunannya tetap berjalan," katanya.
Hal-hal yang menjadi kendala, ujar Amar, hanya soal teknis seperti cuaca, kontur tanah yang tidak rata dan tebing-tebing yang perlu penataan tersendiri. "Total luas lahannya tidak kurang dari 30 hektare, mungkin luas areal bangunan-bangunannya sekitar 12 hektare," ujar dia.
Amar mengatakan berdasarkan informasi dari Biro Perencanaan dan Biro Rumah Tangga Kemenpora, pada akhir tahun ditargetkan sudah harus selesai 70 hingga 80 persen. "Pengerjaan bangunannya sebagian sudah hampir selesai, sekarang ini dalam proses berjalan," katanya.
Pada 2012, kata Amar, Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Hambalang sudah dapat menerima siswa. Dengan begitu diharapkan siswa-siswi Sekolah Atlet Ragunan juga sudah dapat dipindahkan ke Hambalang.
Amar menjelaskan proyek Hambalang ini sudah direncanakan sejak lama. Untuk masalah pengadaan lahan sudah dimulai sejak tahun 2000-an. Kemudian desain proyeknya juga sudah dibuat sejak lama. "Pembangunan proyek ini sudah mulai digulirkan sejak 2009/2010. Desain bangunannya sudah harus clear 2010 lalu," ujarnya.
Untuk soal anggaran pembangunan, Amar mengaku kurang tahu persis mengenai proyek multiyears ini. "Kalau soal anggaran juga terkait dengan Kementerian Keuangan," kata dia.
Wakil Kepala Sekolah SMP dan SMA Negeri Atlet Ragunan, Susanto, sebelumnya kepada Tempo mengatakan rencana pemindahan sekolahnya ke Hambalang oleh Kemenpora mungkin karena yang di Ragunan saat ini sudah kurang memadai dari luas lahan dan lingkungannya. "Kita hanya ikut saja apa maunya Kemenpora," ujar Susanto.
BASUKI RAHMAT