TEMPO.CO, Birmingham - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir gagal membawa pulang gelar juara dari Turnamen Super Series Premier All England Terbuka 2015.
Mereka dikalahkan pasangan peringkat satu dunia asal Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-10, 21-10, dalam pertandingan yang berlangsung di Barclaycard Arena, Birmingham, kemarin malam, waktu Indonesia bagian barat.
Sebagaimana ditayangkan secara langsung oleh Fox Sports, di game pertama, Tontowi/Lilyana tertinggal jauh 13-8. Mereka hanya bisa menambah dua poin sebelum akhirnya Zhang/Zhao memenangi game itu.
Sedangkan di game kedua, Zhang/Zhao bahkan sudah mencapai match point saat Tontowi/Lilyana masih memperoleh 9 poin. Sempat menambah satu poin, Tontowi/Lilyana akhirnya harus mengakui keunggulan lawannya setelah bola pengembalian Lilyana yang tanggung langsung disambar dengan smes keras dari Zhang Nan dan membuat Tontowi tak berkutik.
"Mereka bermain sangat terburu-buru," kata Kepala Pelatih Ganda Campuran Pemusatan Latihan Nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Richard Mainaky, kepada Tempo, melalui sambungan telepon, Ahad malam, 8 Maret 2015. "Tontowi sendiri banyak membuat kesalahan. Dia terlihat terlalu memaksakan smes."
Menurut Richard, permainan Tontowi/Lilyana yang terburu-buru kemungkinan disebabkan sikap terlalu berambisi ingin mendapatkan gelar keempat All England secara berturut-turut. Sebelumnya, Tontowi/Lilyana memenangi gelar di All England secara tiga kali berturut-turut mulai 2012-2014. Di dua final terakhir, mereka mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei.
"Di samping itu, Zhang/Zhao bermain sangat luar biasa dan sama sekali tidak memberikan peluang," ujar Richard. "Zhao juga tidak mau bermain di depan net dulu.
Dia mau Lilyana yang maju ke depan net, barulah mereka tabrak. Mereka bermain dengan bola-bola panjang, hampir tidak ada permainan di depan net yang halus."
"Dari sini, kita bisa membaca ada perubahan yang dilakukan pasangan Cina, karena sudah tiga kali mereka bertemu di final (termasuk final malam ini), dan mereka berhasil," Richard menambahkan.
Bagaimanapun juga, kata Richard, pencapaian Tontowi/Lilyana tetap patut diapresiasi. "Mereka sudah menjuarai All England secara tiga kali berturut-turut dan bisa mencapai final untuk keempat kalinya. Itu hal yang luar biasa," ujarnya. "Itu cukup membanggakan."
GADI MAKITAN