TEMPO.CO, Birmingham - Indonesia tidak kebagian satu trofi juara pun di arena turnamen bulu tangkis SuperserieS Premier All England 2015, setelah satu-satunya harapan, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kalah pada babak final di Birmingham, Inggris, aHAD, 8 Maret 2015.
Tontowi/Liliyana, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, dikalahkan unggulan pertama dari Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, satu set langsung 10-21, 10-21. Pasangan Indonesia ini merupakan juara bertahan sekaligus juara tiga kali berturut-turut (2012, 2013, 2014) turnamen ini.
Pertemuan Tontowi/Liliyana dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei kali ini merupakan pertemuan ketiga berturut-turut pada final All england. Kali ini Tontowi/Liliyana harus mengakui keunggulan pasangan Cina tersebut.
Kekalahan ini sekaligus menjadi kegagalan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Sebelumnya, PP PBSI menargetkan merebut dua trofi juara pada turnamen All England kali ini. Dua trofi juara itu ditargetkan pada ganda putra dan ganda campuran.
Target pada nomor ganda putra lebih dulu tak tercapai setelah ganda andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, kandas di babak kedua. Ganda putra terbaik Indonesia yang merupakan juara bertahan All England ini dikalahkan ganda putra Cina yang tidak diunggulkan, yakni Fu Haifeng/Zhang Nan, 16-21, 21-19. 18-21.
BWF | AGUS BAHARUDIN