TEMPO.CO, Jakarta - Seorang atlet tenis meja nasional mengaku prihatin dengan kondisi Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI). Yon Mardiono, nama atlet ini, mengatakan regenerasi atlet tenis meja Indonesia sedang menurun. Sementara itu, induk cabang olahraga tenis meja tidak bisa diandalkan untuk melanjutkan proses regenerasi itu karena masalah dualisme yang belum selesai.
“Pemimpin-pemimpin olahraga kita tidak bersinergi. Bahkan, PP PTMSI sekarang jadi dua,” kata Yon dalam konferensi pers Kejuaraan Tenis Meja Pelajar Nasional UT-Tempo di Kantor UT Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. “Dengan kondisi seperti itu, merumuskan sistem pembinaan menjadi hal yang sulit.”
Dualisme kepemimpinan yang dimaksud Yon adalah, Pengurus Pusat PTMSI sekarang ini terpecah menjadi dua. Yaitu versi Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Oegroseno dan versi Marzuki Alie, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Keduanya mengklaim sebagai pimpinan sah organisasi induk cabang olahraga tenis meja tersebut.
Yon ikut kejuaraan Piala UT-Tempo untuk kategori umum nasional. Kejuaraan yang digelar Universitas Terbuka bekerja sama dengan PT Tempo Inti Media Tbk ini memasuki tahun ketiga. Agenda yang berlangsung mulai 21 sampai 23 Agustus itu merupakan salah satu usaha menjaga kelangsungan pembinaan atlet tenis meja di tengah kemelut Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
Yon Mardiono merasa senang dengan keberadaan kejuaraan yang melibatkan pelajar. "Artinya, ini bisa menjadi ajang pembinaan,” ujarnya. Benar yang dikatakan Yon. Kejuaraan tenis meja yang rutin diadakan setiap tahun sejak 2013 itu kali ini diikuti oleh 537 peserta. Di antara 537 peserta itu, ada 160 orang pelajar—meningkat sekitar 60 orang dibanding tahun lalu.
Sedangkan jumlah atlet elite nasional yang berpartisipasi ada 32 orang. Di antara mereka ada yang memperkuat untuk kategori korporat. “Artinya, kualitas turnamen ini meningkat,” kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Tempo Inti Media Tbk, Toriq Hadad. “Saya berharap ini bisa memberi kontribusi pada perkembangan tenis meja nasional.”
GADI MAKITAN