TEMPO.CO, Jakarta - Para atlet blind judo NPC Indonesia melakukan adaptasi sebelum turun dalam pesta olahraga Asian Para Games 2023 di Xiaoshan Linpu Gymnasium Hangzhou China, pada 20 hingga 28 Oktober mendatang. "Para atlet blind judo Indonesia dalam tahap melakukan adaptasi dengan lingkungan persiapan laga APG Hangzhou China, " kata pelatih blind judo Indonesia, Dimas Ariwibowo, pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Blind judo Indonesia telah menyiapkan enam atlet yakni Fajar Pambudi yang akan turun putra kelas -90 kg J1, Junaedi putra nomor -60 kg J1, Rafli Ahnad kelas -73 kg J1, Tony Ricardo Mantolas putra +90 J2, sementara bagian putri, Novia Larassati kelas -48 kg J1 dan Roma Siska Tampumbolon kelas +70 kg J1.
Sebanyak enam atlet blind judo Indonesia sudah tiba di Hangzhou dan melakukan latihan sebelum mereka bertanding mengikuti Asian Para Games 2023. "Rabu sore kami mulai latihan matras agar badan yang masih kaku-kaku tetap bisa mengkondisikan agar segera lebih baik," kata Dimas saat memimpin latihan enam atlet blind judo Indonesia.
Dia memastikan anak-anak asuhnya mampu beradaptasi dengan baik dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan. "Tak perlu diragukan, stamina atlet blind judo Indonesia dalam kondisi prima dan siap bertanding," katanya.
Skuad blind judo Indonesia akan menghadapi pesaing terberatnya dari Asia Tengah dan Asia Selatan yakni Kazakhstan, Uzbekishtan, Kyrgyztan dan India. "Kami catat ada empat negara itu, yang menjadi saingan berat bagi Indonesia, tetapi kami percaya dan yakin dengan latihan yang sungguh-sungguh, kita disiplin, kita bisa memaksimalkan sehingga target dua perunggu APG Hangzhou akan terpenuhi," kata Dimas.
Tim blind judo Indonesia ditargetkan meraih dua medali perunggu. Catatan itu diharapkan datang dari Junaedi yang turun kelas -60 kg J1, Fajar Pambudi kelas -90 kg J1 dan Rafli Ahnad kelas -73 kg J1.
Tim Tenis Meja Matangkan Persiapan
Tim para tenis meja NPC Indonesia melakukan persiapan matang dan ingin membuat kejutan dalam ajang Asian Para Games 2023. "Untuk peta kekuatan negara di Asia, cabang olahraga para tenis meja rata-rata hampir sama terutama China, Korea, dan Jepang. Namun, atlet Indonesia berharap bisa membuat kejutan tahun ini," kata pelatih Bayu Widihapsara Purba saat memimpin latihan di Gedung Gongzhou Canal Sport Park Gymnasium.
Indonesia mengirim 14 atlet putra dan putri para tenis meja untuk berlaga di Asian Para Games Hangzhou, yaitu Adios Astan, Yayang Gunaya, Tatok Hardiyanto, Farli Jerikut Tilaar, Rahmad Hidayat, Bayu Trimulyo, Muhammad Rian Prahasta, dan Komed Akbar. Sedangkan, atlet putri ada Usrita Muslim, Trasilem, Leli Marlina, Siti Fadilah, Hamidah, Hanaristi dan Sela Dwi Hadayana.
Bayu mengatakan pasangan ganda putra nomor MD8 Adios Astan/Yayang Gunaya menjadi andalan Indonesia dan ditargetkan dapat meraih dua medali perunggu. Meski demikian, tim Indonesia tetap berharap ada kejutan-kejutan lainnya di Hangzhou.
Kejutan tersebut diharapkan datang dari Rian Prahasta dan Komet Akbar, Adios Astan dan Tatok Hardiyanto, serta tunggal putri Leli Marlina karena para atlet tersebut sudah mampu mengimbangi perlawanan pemain peringkat 10 besar dunia.
"Kami berharap di Asian Para Games di Hangzhou ini, Leli bisa memberikan yang terbaik melawan pemain di atasnya itu. Pemain tunggal putri Leli Marlina termasuk Yayang Gunaya bersama beberapa pemain dunia rangking 10 besar sudah imbang," kata Bayu.